Liputan6.com, Jakarta - Stres, tingkat polusi, merokok, pancaran sinar matahari, radikal bebas, dan sinar UV termasuk beberapa faktor penyebab permasalahan wajah selain usia. Permasalahan ini dapat dialami oleh seluruh gender, baik pria maupun wanita.
Tak jarang sekarang ini, bukan hanya wanita yang peduli terhadap permasalahan serta perawatan wajah. Pria pun sudah mulai peduli terhadap hal tersebut, baik itu melakuakan perawatan ke klinik ataupun menggunaan skincare bagi pria.
Baca Juga
Wanita pun memiliki pandangan positif pada pria yang merawat diri. Ditunjukan pada Survei ZAP BeautyIndex 2023 bahwa 95,1 persen wanita Indonesia menganggap penting bagi pria untuk menggunakan produk skincare serta 82,9 persen wanita Indonesia menyatakan wajar bagi pria untuk melakukan perawatan kulit ke klinik.
Advertisement
Melihat fakta tersebut, MEN/O/LOGY by ZAP sebagai klinik perawatan khusus pria, pertama di Indonesia memperkenalkan treatment terbaru yaitu Bro-tox Micro Injection. Treatment tersebut merupakan inovasi terbaru MEN/O/LOGY dengan menggunakan Botulinum Toxin yang telah dikenal bermanfaat untuk mengurangi kerutan di wajah.
Protein neurotoxin tersebut dihasilkan oleh bakteri Clostridium Botulinum yang kemudian diinjeksikan secara intradermal di lapisan epidermis dengan menggunakan alat vital injector. "Treatment Bro-tox Micro Injection merupakan hasil dari riset panjang tim medis ZAP yang telah diujicobakan ke semua dokter kami. ZAP mengembangkannya dengan menggunakan produk yang telah terdaftar BPOM dan pastinya halal," kata Vice President Medical & Training ZAP dr. Dara Ayuningtyas dipl AAAM, saat virtual Media Meet up, Selasa, 31 Mei 2023.
Minim Rasa Sakit
Pelanggan MEN/O/LOGY dapat mencoba treatment terbaru ini dengan nyaman, tanpa khawatir dampak negatifnya. Selain ituu untuk pria perawatan ini minim rasa sakit karena alatnya sendiri menggunakan beberapa jarum, sehingga saat disuntikkan rasa nyerinya berkurang datpi tetap memberikan hasil.
"Sementara tindakan micro botox yang banyak dilakukan di luar, biasanya injeksi manual ada efek samping nyeri berlebihan. Cowok enggak tahan sakit dibanding cewek, karena udah terpatri beauty is pain," papar dr. Dara.
Sehingga Bro-tox Micro Injection bisa jadi solusi terbaik bagi pria yang ingin memperbaiki tanda-tanda penuaan dengan hasil yang natural tanpa perlu khawatir datang ke klinik perawatan. Selain itu, perawatan ini juga bermanfaat untuk mengurangi produksi minyak berlebih, mengecilkan pori-pori, membantu memperbaiki kulit yang kendur, hingga mengurangi jerawat.
"Hasil Bro-tox Micro Injection membutuhkan waktu satu hingga tiga hari untuk bekerja, bisa sampai tujuh hari pada beberapa orang. Untuk hasil yang maksimal, Bro-tox dapat diulang setiap tiga bulan sekali," tambah dr. Dara.
Tak hanya bagi pria, Bro-tox Micro Injection juga dapat dilakukan oleh wanita, dengan treatment Z-tox Micro Injection yang tersedia di ZAP Clinic, ZAP Clinic with Dermatologist dan ZAPPremiere seluruh Indonesia. Jika Anda tertarik mencoba, hanya perlu menyisihkan waktu satu jam, anastesi 30 menit dan tindakan 30 menit. Harga perawatan ini yaitu berkisar Rp2.500.000 dengan jenis series seharga Rp1.249.000.Â
Â
Advertisement
Botox Sebagai Obat Disfungsi Ereksi
Botox bisa menjadi saingan baru berbagai obat disfungsi ereksi, menurut laman New York Post. Sebuah penelitian baru menunjukkan suntikan obat anti-kerut itu ke dalam penis akan memberikan "manfaat jelas" bagi pria yang menderita disfungsi ereksi.
Mengutip dari kanal Health Liputan6.com, 7 November 2022, studi itu dipublikasikan dalam jurnal Urology setelah tim peneliti menganalisis tujuh uji coba terpisah yang dilakukan antara Januari 1990 sampai Juli 2021. Penelitian tersebut dipimpin oleh seorang ahli urologi Dr. Rawad Abou Zahr yang menyatakan, uji coba tersebut menunjukkan botox membantu memperkuat ereksi banyak peserta dalam jangka waktu tiga bulan.
"Adapun untuk durasi manfaat suntikan BoNT-A (Botox), studi di atas menggambarkan manfaat yang jelas dalam tiga bulan pertama pengobatan," sebutnya.
Ia menambahkan, "Manfaat ini tampaknya menurun hingga periode enam bulan. Hal ini menunjukkan pentingnya rejimen pemeliharaan pada pasien."
Teorinya, Botox sebagai pelemas otot yang biasanya disuntikkan ke wajah. Namun bisa membantu meningkatkan ereksi dengan mengendurkan otot polos di dinding pembuluh darah pada penis.
Pengujian Sampel Pria
Tujuh uji coba yang dilakukan melibatkan total 362 pria. Peserta mendapatkan Botox atau plasebo yang disuntikkan di penis mereka. Efektivitas diukur menggunakan "skala kekerasan ereksi," yang menilai kekakuan dan kekuatan penis pada skala nol hingga empat.
Nol adalah peringkat terendah (diklasifikasikan sebagai "penis tidak membesar") sedangkan empat adalah peringkat tertinggi ("penis benar-benar keras dan sepenuhnya kaku"). Percobaan pertama menunjukkan bahwa skala yang didapat sekitar setengah dari peserta meningkat, adapun percobaan kedua menunjukkan 40 persen peserta impoten dapat berhubungan seks setidaknya tiga bulan setelah perawatan.
Tetapi, sebelum pria impoten bergegas melakukan botox, para peneliti mengatakan lebih banyak uji coba perlu dilakukan. Hal ini karena penelitian yang dilakukan hanya berdasarkan 362 pria yang digunakan sebagai sampel. Bisa saja ada variabel lain yang muncul dalam penelitian berikutnya.Â
Menurut Institut Kesehatan Nasional (NIH), disfungsi ereksi juga merupakan gejala yang menyertai banyak gangguan dan penyakit. Faktor risiko langsung disfungsi ereksi menurut situs Johns Hopkins Medicine meliputi gangguan prostat, diabetes tipe 2, hipogonadisme dalam hubungannya dengan sejumlah kondisi endokrinologis, hingga Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan penyakit pembuluh darah dan operasi vaskular dan lainnya.
Advertisement