Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap mengakselerasi penyelesaian sejumlah pekerjaan rumah terkait penataan kawasan Candi Borobudur. Salah satunya menjadikan kawasan Candi Borobudur sebagai pusat peribadatan umat Buddha.
"Saya ikut senang karena banyak ummat Buddha yang juga mulai optimal menggunakan beberapa area yang ada di candi untuk beribadah," ucapnya usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas 2023, Semester 1 di Plataran Heritage Borobudur, Jumat (21/7/2023).
Baca Juga
"Ini mau kami genjot, dan sampai akhir tahun 2024 mesti tuntas semua tidak boleh ada yang mangkrak," kata Ganjar dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (21/7/2023).
Advertisement
Rapat tersebut dipimpin Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka yang hadir antara lain Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Parekraf (Pariwisata dan Ekomomi Kreatif) Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto, Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anaz dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono.
Dalam rapat tersebut, Pemprov Jawa Tengah serta Pemkab Magelang mendapat pekerjaan rumah untuk menggarap dan menjaga terselenggalaranya event, optimalisasi electric vehicle, penataan Pasar Kujon dan pengelolaan sampah.
"Kami diminta menjaga event, kerjasama dengan InJourney. Terus kemudian electric vehicle mulai kita introduksi termasuk kita mencoba mencari CSR agar masyarakat mulai kenal. Sehingga di kawasan candi ini semua menggunakan alat transportasi yang tidak mencemari," kata Ganjar Pranowo.
Ganjar mengatakan, dalam rapat disampaikan oleh Menag yang menyampaikan potensi pertumbuhan ekonomi lewat event keagamaan. Dalam satu tahun, ada enam kali hari besar umat Buddha. Ia menambahkan, pekerjaan ini tidak bisa selesai tanpa dukungan masyarakat. Di sisi lain, masyarakat dapat langsung merasakaan manfaat dari penataan kawasan Candi Borobudur.
Pengelolaan Sampah di Borobudur
"Potensi kunjungannya sangat besar sekali. Ini butuh sosialisasi ke masyarakat agar Borobudur nantinya bisa dipakai wisata umum, wisata religi dan pasti impact di masyarakat ekonominya akan tumbuh. UMKM-nya, kulinernya, akomodasinya,” tutur Ganjar.
Hal teknis selanjutnya adalah pengelolaan sampah. Ganjar mengatakan perlu penanganan khusus agar tak berhenti pada kelola tetapi sekaligus memanage agar perilaku hidup bersihnya berjalan. “Pengelolaan sampah bukan hanya sekedar tempat pengelolaan sampahnya, tapi memanage sampahnya agar kita bisa perilaku hidup bersih berjalan dan menjadi tempat yang indah,” ujarnya.
Sementara itu Menko Marves Luhut B Pandjaitan menegaskan percepatan penataan Candi Borobudur menjadi penting karena telah masuk dalam 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas. “Borobudur ini akan menjadi salah satu penerimaan negara yang besar atau pemasukan pada negara, karena 2 juta turis bisa kita dapat dari situ, spiritual tourism tadi itu bisa menciptakan lebih dari 2 miliar dolar AS,” terangya.
Hal senada disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno. Penataan Candi Borobudur ini akan membuka peluang usaha bagi masyarakat di sekitarnya dan tidak terbatas pada pelaku UMKM.
Advertisement
Penataan Candi Borobudur Bisa Membuka Peluang Usaha
Hal senada disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno. Penataan Candi Borobudur ini akan membuka peluang usaha bagi masyarakat di sekitarnya dan tidak terbatas pada pelaku UMKM.
"Penataan Candi Borobudur ini juga bakal jadi sebuah terobosan untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Magelang, dan juga bagi Yogyakarta dan Jawa Tengah secara keseluruhan," jelas Sandiaga.
Lima DPSP sendiri merupakan bagian dari program "10 Bali Baru" yang dicanangkan pemerintah. Kelima destinasi tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.
Sebelumnya, Ganjar menghadiri Indonesia Tipitaka Chanting (ITC) dan Asalha Mahapuja 2567/ 2023 di kawasan Candi Borobudur, Jumat (21/7/2023).
Dalam kesempatan itu, Bikkhu Guthadhammo Mahathera sebagai ketua panitia acara dalam sambutannya mengatakan bahwa membangun suasana damai diharapkan menjadi kesadaran semua elemen masyarakat. Suasana tahun politik menjadi alasan pemilihan tema ITC 2023 yakni Memperkokoh Moral, Membangun Kedamaian Bangsa.
Pernyataan itu disampaikan Bikkhu Guthadhammo Mahathera sebagai ketua panitia acara dalam sambutannya. Suasana tahun politik menjadi alasan pemilihan tema ITC 2023 yakni Memperkokoh Moral, Membangun Kedamaian Bangsa.
Umat Buddha dan Borobudur
"Ini karena sudah mulai tahun politik dan banyak berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan menyebar di media sosial dan masyarakat kita dengan menghadapi tahun 2024, kita juga harus waspada inilah yang para bikkhu sangha dan bhante ingatkan ke ummat Budha," tuturnya.
Pernyataan ini diamini oleh Ganjar Pranowo. Menuju tahun 2024 semakin banyak yang menggunakan media sosial dengan kurang bijak, sehingga butuh spiritual yang dalam untuk mengendalikan diri dan tidak terbawa suasana. Ganjar merasa senang melihat terselenggaranya acara ini, karena selaras dengan rencana menjadikan kawasan Candi Borobudur sebagai pusat peribadatan umat Buddha.
"Saya ikut senang karena banyak ummat Buddha yang juga mulai optimal menggunakan beberapa area yang ada di candi untuk beribadah," ujarnya.
Sebagai informasi, Indonesia Tipitaka Chanting merupakan kegiatan pembacaan teks-teks kitab suci agama Buddha (Tipitaka) berbahasa Pali, dengan peserta dari unsur Bhikkhu, Samanera, Atthasilani, dan umat Buddha yang dimulai pada 21-23 Juli 2023 dengan melaksanakan puasa atthasila selama 2 hari dan dilanjutkan dengan puja hari Asalha.
Advertisement