Bisa Tingkatkan Kemampuan Baca Anak, Taman Bacaan Pelangi Buka 19 Perpustakaan di Nagekeo NTT

Taman Bacaan Pelangi telah mendirikan dan mengelola 229 perpustakaan ramah anak. Yang terbaru, mereka meresmikan 19 perpustakaan ramah anak di 19 Sekolah Dasar di Kabupaten Nagekeo, NTT.

oleh Henry diperbarui 09 Agu 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2023, 09:30 WIB
Taman Bacaan Pelangi Resmikan 
19 Perpustakaan Ramah Anak di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT
Taman Bacaan Pelangi Resmikan 
19 Perpustakaan Ramah Anak di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.  foto:dok. Taman Bacaan Pelangi 

Liputan6.com, Jakarta - Didirikan pada 2009, Taman Bacaan Pelangi atau TB Pelangi hingga saat ini telah mendirikan dan mengelola 229 perpustakaan ramah anak yang tersebar di 19 pulau di Indonesia. Yang terbaru, Taman Bacaan Pelangi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo meresmikan 19 perpustakaan ramah anak di 19 Sekolah Dasar di Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rangkaian acara peresmian perpustakaan berlangsung selama awal Agustus 2023 dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia.

"Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo, saya mengapresiasi komitmen dan konsistensi Taman Bacaan Pelangi yang terus berupaya meningkatkan budaya membaca di kabupaten ini,” ucap Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do. saat meresmikan perpustakaan Taman Bacaan Pelangi di SDK Daja, Nagekeo, Selasa, 8 Agusus 2023, lewat keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com/

"Rasanya senang bisa mengawali bulan kemerdekaan ini dengan meresmikan 19 perpustakaan ramah anak di sekolah-sekolah dasar di Nagekeo, sehingga total ada 88 perpustakaan ramah anak yang sudah tersedia untuk anak-anak kita di Nagekeo," tambahnya.

Bupati Nagekeo menambahkan, komunitas di masing-masing sekolah sudah saatnya memaksimalkan penggunaan perpustakaan dengan mendorong anak-anak untuk meminjam dan meminjam buku. Kolaborasi juga sangat penting, mulai dari guru yang mendampingi anak membaca dan kreatif dalam kegiatan membaca.

"Kepala sekolah juga perlu untuk membentuk komunitas alumni dan melaporkan perkembangan tentang perpustakaan ini agar mereka semakin semangat untuk menyumbang buku," sambungnya.

 

Menumbuhkan Minat Baca Anak

Taman Bacaan Pelangi Resmikan 
19 Perpustakaan Ramah Anak di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.
Taman Bacaan Pelangi Resmikan 
19 Perpustakaan Ramah Anak di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT. foto:dok. Taman Bacaan Pelangi

Dalam kesempatan yang sama, Project Manager Taman Bacaan Pelangi, Devi Monita Kristyningsih mengatakan pihaknya ingin membawa perubahan positif di bidang pendidikan, terutama terkait minat baca dan kemampuan membaca anak-anak di daerah pelosok Indonesia. Hal ini dapat terwujud dengan adanya kerjasama dengan berbagai pihak dan lapisan masyarakat.

"Untuk itu, kami berterima kasih atas dukungan yang sangat besar dari Pemerintah Kabupaten Nagekeo, pihak sekolah, komite, dan orang tua atas program perpustakaan ramah anak ini," kata Devi Monita.

"Menjelang HUT ke-78 RI, kami sangat ingin menyemangati masyarakat untuk mendorong anak-anak membaca buku cerita. Taman Bacaan Pelangi percaya bahwa buku cerita mampu menumbuhkan minat baca anak dan pada akhirnya meningkatkan kemampuan membaca mereka", lanjutnya.

Usai meresmikan perpustakaan, Taman Bacaan Pelangi terus mendampingi sekolah dalam pengelolaan manajemen perpustakaan dan kegiatan membaca guru hingga sekolah benar-benar dapat mandiri dalam melaksanakan peningkatan literasi di sekolah-sekolah.

 

Masiih Banyak SD Beium Punya Perpustakaan

Buka 56 Perpustakaan, Taman Bacaan Pelangi Tumbuhkan Minat Baca 6.300 Anak di Nagekeo NTT
Buka 56 Perpustakaan, Taman Bacaan Pelangi Tumbuhkan Minat Baca 6.300 Anak di Nagekeo NTT.  foto: dok. Taman Bacaan Pelangi 

Ke-19 perpustakaan yang terletak pada 19 sekolah dasar di Nagekeo, yakni SDI Mbay, SDK Penginanga, SDN Anakoli, SDN Nido, SDK Daja, SDI Boki, SDK Doki, SDK Majamere, SDK Ngedu, SDK Wolokoli, SDI Dombe, SDI Madambake, SDI Ndora, SDN Aegela, SDK Lena, SDK Kota, dan SDN Ndetunura. Program ini adalah hasil kerjasama antara Room to Read, Pemerintah Kabupaten Nagekeo, dan Taman Bacaan Pelangi. 

Sementara itu, mengutip Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI terkait Data Statistik Sekolah Dasar 2022/2023, terdapat 1.199 Sekolah Dasar di NTT yang masih belum memiliki perpustakaan.

Assesmen Kompetensi Siswa Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 2016 menunjukkan bahwa 47 persen siswa-siswi kelas 4 di Indonesia belum dapat membaca secara mandiri. Dengan adanya perpustakaan sekolah tentunya kemampuan baca para siswa-siswi diharapkan bisa lebih meningkat.

Ini bukan kali pertama TB Pelangi membuka perpustakaan di Nagekeo. Di tahun lalu, mereka menjalin kerja sama multi pihak untuk membuka 56 perpustakaan ramah anak di sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Nagekeo. Ke-56 perpustakaan sekolah tersebut diresmikan dalam kurun waktu dua minggu mulai dari 19 September 2022 sampai 5 Oktober 2022.

Pengembangan Kebiasaan Membaca Anak

Buka 56 Perpustakaan, Taman Bacaan Pelangi Tumbuhkan Minat Baca 6.300 Anak di Nagekeo NTT
Buka 56 Perpustakaan, Taman Bacaan Pelangi Tumbuhkan Minat Baca 6.300 Anak di Nagekeo NTT. foto: dok. Taman Bacaan Pelangi

Sebanyak 6.300 anak di Kabupaten Nagekeo kini bisa menikmati perpustakaan ramah anak baru di sekolah mereka. 

Ini adalah pertama kalinya Taman Bacaan Pelangi menerapkan model kemitraan multi pihak di mana semua pihak memberikan kontribusi finansial. Kami percaya cara seperti ini merupakan sebuah praktik baik perpustakaan berkelanjutan," ujar pendiri TB Pelangi, Nila Tanzil, dalam webinar konferensi pers Kerjasama Multipihak Wujudkan Sekolah di Kabupaten Nagekeo, NTT, Selasa, 27 September 2022.

"Kami berharap ke-56 perpustakaan ramah anak ini bisa jadi contoh yang dapat diterapkan pula oleh sekolah-sekolah dasar lainnya, baik di Kabupaten Nagekeo maupun daerah-daerah lain di Indonesia," tambah Nila.

Mereka yang terlibat adalah Room to Read, Pemerintah Kabupaten Nagekeo, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pihak sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat desa.

Selain pendirian perpustakaan di sekolah-sekolah, sebanyak 567 guru maupun kepala sekolah di 56 sekolah dasar tersebut juga mendapatkan pelatihan-pelatihan tentang berbagai program literasi pengembangan kebiasaan membaca anak.

Selain pendirian perpustakaan di sekolah-sekolah, sebanyak 567 guru maupun kepala sekolah di 56 sekolah dasar tersebut juga mendapatkan pelatihan-pelatihan tentang sistem pengelolaan perpustakaan dan berbagai program literasi pengembangan kebiasaan membaca anak.

 

Infografis Perpustakaan Kekinian di Berbagai Kota di Indonesia
Infografis Perpustakaan Kekinian di Berbagai Kota di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya