Liputan6.com, Jakarta - Sebuah pertunjukan opera megah segera akan hadir di Indonesia. Konser peringatan ulang tahun ke-100 Maria Callas, penyanyi sopran legendaris abad ke-20, akan diadakan untuk pertama kalinya di Tanah Air. Acara ini akan berlangsung pada 7 Oktober 2023, dengan dua sesi pertunjukan, yaitu pukul 2 siang dan 7 malam di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan.
Maria Callas tak hanya mewakili Italia di dunia opera, namun juga mendominasi panggung opera internasional. Ia sukses memukau berbagai pentas dunia, dari New York, London, hingga berbagai kota besar lainnya, yang memantapkannya sebagai ikon sekaligus legenda di dunia opera. Kiprahnya di industri musik telah mendapatkan pengakuan global, dan tepatnya pada 1923, dunia kedatangan seorang diva.
Sebagai bentuk penghormatan, Indonesia kini bersiap menyuguhkan sebuah konser yang memperingati kelahiran La Divina, sebuah julukan yang diberikan oleh sutradara sekaligus sahabat dekatnya, Franco Zeffirelli. Para penonton akan diajak untuk menikmati karya aria (lagu dalam opera) dari Callas, seperti "La Traviata", "Turandot", dan "Cavalleria Rusticana".
Advertisement
Maria Battaglia, Direktur Institut Kebudayaan Italia Jakarta, mengatakan bahwa pertunjukan ini bukan hanya sebatas perayaan bagi Maria Callas, tetapi juga sebagai wujud hubungan diplomatik dan kerjasama erat antara Indonesia dan Italia.
"Kami berharap melalui pertunjukan ini, kami dapat memperkenalkan tradisi musik Italia, khususnya Bel Canto, yang menekankan pada kemampuan luar biasa musisi dan paduan suara dalam menginterpretasikan musik," katanya saat jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 20 September 2023.
Platform Pertukaran Budaya
Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Rina Ciputra Sastrawinata menjelaskan pihaknya pernah beberapa kali bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Italia jauh sebelum 2015. "Kami memiliki sejarah kolaborasi yang panjang dan berharga, seperti "Traviata Artemis Danza" pada 2015, "A Tribute to Fellini" pada 2016, serta "Pavarotti Forever Tribute Concert" di tahun 2017," ungkapnya.
Rina mengisahkan bahwa semangatnya dalam mendukung berbagai pertunjukan budaya itu didasari oleh ajaran ayahnya, Ciputra. "Ayah selalu mengajarkan bahwa seorang seniman juga harus memiliki sense of business. Menurut beliau, entrepreneurship adalah salah satu kunci bagi masa depan bangsa Indonesia," ucap Rina.
Dengan demikian, Teater Ciputra dibangun bukan sekadar sebagai tempat pertunjukan biasa. "Kami ingin Ciputra Artpreneur menjadi sebuah platform di mana para seniman, musisi, dan pelaku seni lainnya merasa dipanggil untuk menampilkan karya terbaik mereka," tambah Rina. Lebih dari itu, Ciputra Artpreneur dirancang sebagai pusat pertemuan budaya, menjadi jembatan antara Indonesia dan negara-negara lain.
"Tempat ini juga sebuah platform, jadi orang asing di sini juga sama, mereka di sini untuk menunjukkan kemampuannya. Artinya mereka mendapatkan pasar yang lebih luas dari pada di negaranya, jadi tujuannya seperti itu, tempat pertukaran budaya,"Â katanya.
Advertisement
Tantangan Membawakan Arai Opera
Regina Handoko, yang akan berperan sebagai salah satu penyanyi sopran dalam opera ini, turut mengungkapkan perasaannya. Ia merasa terhormat karena bisa membawakan lagu-lagu dari Maria Callas. "Ketika membicarakan Callas, kita berbicara tentang kemampuan teknik vokal serta kedalaman ekspresi yang sungguh mengagumkan," tambahnya.
Walaupun persiapan intensif bersama para pemain lain baru akan dimulai minggu depan, Regina mengakui bahwa latihan individual telah ia lakukan di rumah. "Kami hanya punya waktu lima hari untuk latihan bersama konduktor, para pemain orkestra, dan paduan suara, serta tiga hari tambahan khusus untuk para solois," katanya.
Regina menambahkan bahwa konser ini tidak hanya akan menampilkan kesenian, tetapi juga menjadi bukti kolaborasi antara musisi Italia dan musisi Indonesia. "Kami melihat bagaimana orkestra di Indonesia berkembang pesat, didukung dengan munculnya sekolah-sekolah orkestra oleh musisi profesional. Saya percaya bahwa penyelenggaraan opera ini akan mendorong semangat dan perkembangan dunia orkestra di Indonesia,"ujar Regina.
Di balik semangat dan antusiasmenya, Regina mengakui ada beberapa tantangan yang harus ia hadapi. "Salah satunya adalah perubahan karakter dan penjiwaan yang harus saya lalui dari satu tokoh ke tokoh lain dalam opera. Tapi, saya selalu mencari cara untuk mengatasi tantangan tersebut, seperti berdiskusi dengan mentor atau menonton video dan penampilan opera lain sebagai referensi," paparnya.
Dijuluki Juga sebagai 'Sopran Dramatis'
Maestro Massimiliano Sinceri, konduktor yang akan memimpin opera ini mengaku senang terlibat dalam acara tersebut. "Menjadi bagian dari program yang menggambarkan perjalanan historis opera Italia adalah suatu kebanggaan," ungkapnya.
Maestro Sinceri menekankan pentingnya memperkenalkan budaya Opera Lirica ke Indonesia. "Sebagai bentuk seni yang begitu kaya, opera memiliki potensi untuk menciptakan jembatan budaya antara Italia dan Indonesia," tambahnya.
Dia tak lupa menyinggung tentang Maria Callas. "Callas bukan hanya dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam bernyanyi dengan jangkauan vokal yang mencapai tiga oktaf, tetapi juga karena peranannya sebagai sopran dramatis," katanya.
Sinceri menambahkan bahwa lagu-lagu yang seringkali Callas bawakan selalu meninggalkan kesan mendalam pada pendengar. Namun, yang menonjol dari Callas bukan hanya kepiawaiannya dalam bernyanyi. "Dia juga seorang aktris yang mampu menghidupkan setiap karakter yang ia perankan," jelasnya.
Opera ini akan melibatkan 65 musisi dari Jakarta Concert Orchestra (JCO) dan 60 vokalis dari Batavia Madrigal Singers (BMS), ditambah dengan Choir Director. Tiket tersedia dalam beberapa kategori dengan bronze sebagai pilihan termurah dengan harga Rp300 ribu, sedangkan untuk kategori VIP ditetapkan harga Rp1,4 juta.
Advertisement