Liputan6.com, Jakarta - Para calon presiden (capres) makin intens berkampanye sebelum masa tenang Pemilu dan hari pencoblosan yang akan digelar pada 14 Februari 2024. Anies Baswedan, salah satu capres pun menyempatkan waktu untuk melakukan live di TikTok.
Bukan hanya pertanyaan yang diajukan para penontonnya, tapi juga curhat tentang kehidupan sehari-hari. Hal itu diungkap oleh sebuah akun di TikTok @garniesofficial.
Baca Juga
"Pak saya guru PAUD, tetapi menjadi guru PAUDÂ selalu dipandang sebelah mata. Kasih saya motivasi," kata Anies membacakan permintaan warganet melalui video yang diunggah akun @garniesofficial, Selasa, 2 Januari 2024.
Advertisement
Sejenak Anies menyimak akun tersebut untuk mengenali pemiliknya, yang diyakini seorang perempuan. "Bu, guru PAUD itu luar biasa karena guru PAUD itu guru yang hampir pasti diingat seumur hidup sama anaknya, sama anak didiknya. Beda dengan jenjang pendidikan lain, SD, SMP, SMA, coba aja kita sama-sama ingat," jawab Anies.
Ia menghibur sang guru PAUD tersebut untuk tak berkecil hati, karena sebenarnya ia beruntung karena akan selalu diingat. Bahkan, pria yang pernah menjadi rektor di Universitas Paramadina ini menyebutkan sebuah buku berbahasa Inggris untuk memotivasinya.
Buku tersebut memberi pesan penting bahwa "Semua hal yang Anda perlu ketahui sepanjang kehidupan, Anda pelajari ketika berada di pendidikan usia dini". Anies pun membesarkan hati guru tersebut, bahwa sebenarnya ia akan membekali anak-anak tersebut untuk punya kebiasaan, punya prinsip dan cara berperilaku seumur hidup.Â
Tanggapan Warganet
"Jadi bu, your finger print will always be on your student forever. Sidik jari ibu akan menempel di anak didik ibu seumur hidupnya," Anies memotivasi.
Menurut mantan Gubernur DKI itu, tak banyak orang yang memiliki kesempatan tersebut. "Ibu mungkin futurolog yang sebenarnya, futurologis itu orang yang membaca masa depan. Jadi, setiap ibu lihat anak-anak muda belia yang ada di PAUD, ibu sebenarnya lagi lihat masa depan Indonesia," tutup Anies.
Unggahan yang ramai itu pun mendapat banyak tanggapan dari warganet. Di antaranya juga menyoroti soal penghasilan guru PAUD yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
"Guru PAUD digaji pemerintah daerah dengan hanya Rp300 ribu per bulan, kadang baru cair per 3 bulan. Sehat2 guru PAUD semoga naik kelas di 2024," tulis warganet.
"Pak, aku guru PAUD, dengan beban kerja yang tinggi terkadang ingin menyerah tapi mengingat tugas mulia dan bisa jadi ladang pahala makanya aku tetap bertahan," curhat warganet lain.
Advertisement
Akun Anies Bubble Sempat Trending Topic
Aktif di media sosial untuk mengenal para pemilihnya, Anies Baswedan sempat membahas akun X, dulunya Twitter, Anies Bubble @aniesbubble, yang sempat jadi trending topic, akhir pekan lalu. Melalui sebuah cuitan, Senin, 1 Januari 2024, si pengelola akun membalas unggahan berita yang menyebut Anies berterima kasih karena sudah membuat akun tersebut.
"My pleasure 🫡," tulisnya sebagai tanggapan. Kendati akun tersebut tertera bergabung di Twitter sejak Juli 2016, cuitan dukungan pada calon presiden nomor urut 01 itu baru dipublikasi pada 30 Desember 2023. Di cuitan yang di-pin, pihaknya menulis dengan bahasa Inggris yang artinya, "Halo! Ini akun baru capres kita Anies Baswedan. Ikuti kami dan nyalakan notifikasinya!"
Uniknya, akun tersebut dikelola layaknya akun penggemar idol K-pop. Di sejumlah cuitan, video menampilkan narasi Anies bahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Korea, lengkap dengan ejaan hangul. Itu sebabnya, ketika Anies kedapatan mengucapkan terima kasih, warganet menggoda pemilik akun tersebut "di-notice bias," merujuk pada idola favorit dalam grup.
Penggemar K-Pop Diminta Berhati-hati
"Sekarang kita butuh nama fandom WKWKðŸ˜ðŸ˜," sebut seorang warganet. "Chukae (Selamat) masternim akhirnya di notis sama bias," goda yang lain.
"Tutorial biar di-notice bias dong admin-nim," timpal pengguna berbeda.
Sementara ada juga yang berkomentar, "'Boys at school never looked at me, but Anies did' moment," mengacu pada meme populer.
"Info min, ini gak ada yang bikin akun aniesclosets, anieswear, aniesgoods, aniesthings gitu? Kan kemaren ada yang nanyain kacamatanya tuh," kata warganet lainnya.
Di tengah sejumlah komentar, K-popers, sebutan penggemar K-pop, juga masih terus mengingatkan untuk tidak "mempolitisasi" K-pop. "Tetep harus hati-hati, waspada buzzer, jangan sampe jadi war antar-fandom, karena malu banget woy kalo kejadian begitu," sebut salah satunya.
Sebelum masa kampanye Pemilu 2024 dimulai, para penggemar K-pop di Indonesia sudah saling mengingatkan untuk tidak "mencampurkan acara K-pop dengan politik." Beberapa di antaranya pernah memperingatkan untuk tidak mengisi data pribadi di acara-acara noraebang yang diduga "disusupi kepentingan politik," kata warganet.
Advertisement