Kronologi Pengunjung Kawasan Asia Afrika Bandung Dikeroyok Fotografer Jalanan yang Berujung Damai

Kronologinya, kejadian itu berawal saat seorang juru foto memotret seorang pengunjung di kawasan jalan Asia Afrika, Bandunh. Namun pengunjung tidak terima difoto yang kemudian menimbulkan cekcok.

oleh Henry diperbarui 20 Jan 2024, 05:32 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2024, 02:01 WIB
Pawai peringatan Pidato Bung Karno di Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jawa Barat
Pawai peringatan Pidato Bung Karno di Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jawa Barat (Liputan6.com/ Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi pengeroyokan dilakukan oleh sejumlah fotografer jalanan kepada pengunjung di kawasan wisata Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa dini hari, 16 Januari 2024.

Video itu salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @bangrizky_goww pada Jumat, 19 Januari 2024. Pada video tersebut terlihat sekitar enam orang didiuga fotografer jalanan (street photographer) menendang berkali-kali kepada pengunjung yang sudah tergeletak di atas trotoar. Mereka pun memukul pengunjung tersebut berkali-kali.

Kronologinya, kejadian itu berawal saat seorang juru foto memotret seorang pengunjung di kawasan jalan Asia Afrika. Namun pengunjung tidak terima difoto yang kemudian menimbulkan cekcok.

Pengunjung mencekik dan mendorong fotografer jalanan tersebut ke tembok. Melihat kejadian itu, teman-teman fotografer jalanan itu mengeroyok korban. Akibat kejadian tersebut, fotografer jalanan dan pengunjung mengalami luka memar. Peristiwa itu pun ditangani pihak kepolisian dan baik pelaku maupun korban dibawa ke Mapolres Sumur Bandung.

Kedua belah pihak akhirnya menyadari kesalahan masing-masing. Juru foto tidak meminta izin memfoto dan pengunjung juga bersalah karena lebih dulu melakukan penganiayaan terlebih dulu. Mereka pun sepakat untuk berdamai dan tidak membuat laporan.

Walaupun berakhir damai, peristiwa itu banyak mendapat sorotan warganet. Sebagian besar sangat menyesali kejadian itu karena telah mencoreng nama naik kota Bandung.

Dua duanya salah, fotographer salah karena asal foto tanpa izin. Pengunjung juga salah karena langsung naik pitam dan melakukan kekeraaan duluan

 

Pengalaman Serupa di Kawasan Jalan Asia Afrika

Viral! Fotografer Keroyok Wisatawan di Jalan Asia Afrika Bandung
Viral! Fotografer Keroyok Wisatawan di Jalan Asia Afrika Bandung

"Nila setitik rusak susu Sebelanga, akibat kelakuan orang seperti ini nama baik Bandung tercoreng, wajib dikasih efek jera yang begini bang 🙏," komentar seorang warganet.

"Gua jg pernah tuh di foto kaya gitu di minta bayar,trus gw alesan y gaada duit,kang foto nya langsung depresi cuy💀," kata warganet yang lain.

"Sebenernya juru foto kadang membantu ya, saat kita butuh foto bagus di suatu tempat wisata. Tapi karena jumlahnya yg sekarang makin banyak aja sih yang kadang membuat tidak nyaman," ujar warganet lainnya.

"Sikat bang di asia afrika...kudu di bersihan nu ngaruksak bandung mah," timpal warganet lainnya.

Sementara itu, kawasan jalan Asia Afrika di Bandung sarat dengan sejarah. Hal itu mengacu pada Konfererensi Asia Afrika (KAA) pada April 1955 lalu. Selain itu ada perhelatan tahunan Asia Afrika Festival (AAF).

Pada 2023 kemarin AAF kembali digelar di Kota Bandung setelah sebelumnya vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Acara tersebut diikuti oleh sejumlah negara lain.

Dilansir dari kanal Regional Liputan6.com, 23 Juli 2024, Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna menyampaikan, AAF digelar pada 29 Juli 2023. AAF akan berlangsung sehari dari pukul 14.00-18.00 WIB. Ema mengaku jika pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk membahas pengalihan arus lalulintas saat acara ini digelar.

Festival Asia Afrika

Jalan Asia Afrika Bandung
Suasana lalu lintas di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, ramai lancar di hari pertama pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Rabu (22/4/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

"Melalui kegiatan ini juga kita bisa mengenalkan potensi yang ada di Kota Bandung. Akan ada 4-5 negara yang ikut dalam kegiatan ini. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik," kata Ema di Bandung, Sabtu, 22 Juli 2023.

"Saya juga tidak izinkan sampai malam. Ini cuma sampai pukul 18.00 WIB. Sebab kalau sudah semakin malam, tidak akan kondusif dan kita hindari hal-hal yang tidak diinginkan," lanjut Ema.

Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Pertama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Ratnarahayu Pitriyati menyampaikan, salah satu rangkaian kegiatan AAF pawai di sepanjang Jalan Asia Afrika. Total peserta pawai sebanyak 250 orang. Mereka akan merepresentasikan Asia Afrika dengan baju khas masing-masing negara.

"Sampai dengan saat ini sudah ada 4 negara. Negara lainnya sedang menunggu undangan dari Kementrian Luar Negeri. Jadi kami akan memaksimalkan yang ada dulu saja. Bagaimanapun juga ini merupakan hajat pertama yang cukup lumayan besar setelah pandemi," kata dia.

"Ada juga 6 kabupaten kota lainnya yang ingin ikut serta juga dalam acara Asia Africa Festival ini," imbuh Ratna. Selain itu, ada pula 13 komunitas yang akan ikut meramaikan pawai di sepanjang Jalan Asia Afrika.

Acara yang diselenggarakan 29 Juli 2023 ini akan dimulai dari pukul 14.00 WIB sampai sebelum Magrib. Jadi saat azan Magrib, sudah tidak akan ada kegiatan. Sebab menurutnya, "situasi dan kondisi akan sangat crowded jika masih berlangsung hingga malam hari."

Mempererat Negara-negara Inisiasi Asia Afrika

Wisata Edukasi di Museum Konferensi Asia-Afrika Bandung
Tak hanya menyimpan diorama masa lalu, Musem KAA menyimpan kisah bagaimana Indonesia berperan penting dalam perdamaian dunia.

Ia menambahkan, tujuan diselenggarakannya AAF yakni memperkenalkan kembali mengenai Konferensi Asia Afrika yang pernah terjadi di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955.

"Mengingatkan juga kepada masyarakat jika Kota Bandung ini juga punya sejarah dulunya, ada momen penting saat itu. Ini juga bisa mempererat negara-negara inisiasi Asia Afrika dan melakukan historical work," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Pertama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Ratnarahayu Pitriyati menyampaikan, salah satu rangkaian kegiatan AAF pawai di sepanjang Jalan Asia Afrika. Total peserta pawai sebanyak 250 orang. Mereka akan merepresentasikan Asia Afrika dengan baju khas masing-masing negara.

"Sampai dengan saat ini sudah ada 4 negara. Negara lainnya sedang menunggu undangan dari Kementrian Luar Negeri. Jadi kami akan memaksimalkan yang ada dulu saja. Bagaimanapun juga ini merupakan hajat pertama yang cukup lumayan besar setelah pandemi," kata dia.

"Ada juga 6 kabupaten kota lainnya yang ingin ikut serta juga dalam acara Asia Africa Festival ini," imbuh Ratna. Selain itu, acara tersebut turut melibatkan 13 komunitas yang akan meramaikan pawai di sepanjang Jalan Asia Afrika.

 

infografis
Bandung Lautan Api
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya