Dieng Caldera Race 2024 Segera Digelar, Diprediksi Bawa Dampak Ekonomi Rp27 Miliar

Dieng Caldera Race 2024 akan berlangsung pada 8--9 Juni 2024 dan menghadirkan empat kategori lomba lari trail run yang akan diikuti 1.000 peserta.

oleh Putri Astrian Surahman diperbarui 29 Mei 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2024, 08:00 WIB
Dieng Trail Run 2023
Dieng Trail Run 2023. (dok. Dieng Trail Run)

Liputan6.com, Jakarta - Dieng Caldera Race 2024 yang merupakan kelanjutan dari Dieng Detrac Trail Run Series (DDTRS) 2023 akan dilaksanakan ketiga kalinya di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, pada 8--9 Juni 2024. Ajang ini merupakan salah satu wujud sport tourism yang diharapkan menarik banyak wisatawan.

Event Director Dieng Caldera Race 2024, Yulius Tjenderawan, meyakini kompetisi olahraga itu mampu berkontribusi terhadap perekonomian setempat. Ia menyebut jumlah peserta mendekati 1.000 orang dan biaya registrasi Rp650 ribu. Jumlah kunjungan dipastikan lebih dari itu mengingat banyak peserta yang mengajak keluarga atau pendamping ke Dieng.

Dengan kunjungan tersebut, mereka setidaknya akan membeli tiket perjalanan, makan, dan penginapan. Menurut Yulius, sejauh ini, penginapan di sekitar Dieng sudah terpesan semua.

"Kemudian diputar-putar secara teori, secara ekonomi, kita bisa dapatkan mungkin multiplier effect-nya sampai Rp27 miliar ternyata," tutur Yulius, dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang disiarkan langsung di YouTube Kemenparekraf, Senin, 27 Mei 2024. 

Kompetisi tersebut terbagi menjadi empat kategori, yakni 10 K, 21K, 42K, dan 75K. Titik start dimulai dari Tambi Tea Resort dengan rute melalui trek yang menawarkan keindahan Dieng.

Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, juga berharap Indonesia bisa menjadi epicentrum trail run, karena Indonesia berpotensi besar dengan pemandangan alam yang tak hanya indah, tapi juga menantang. Hal tersebut juga disetujui oleh atlet trail run Indonesia yang juga pernah mengikuti ajang trail run di Thailand, Fandhi Achmad, mengakui bahwa secara bentang alam Indonesia masih jauh lebih unggul.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indonesia Kejar Ketertinggalan

Posisi Indonesia Masih Kalah untuk Trail Run
Posisi Indonesia Masih Kalah untuk Trail Run. (dok. Dieng Trail Run)

Yulius menyebut posisi Indonesia dalam bidang trail run masih tertinggal dari negara-negara tetangga. Thailand sudah lebih dulu memiliki kompetisi level internasional dan akan segera disusul Malaysia. Karena itu, ia bertekad Indonesia akan segera menyusul ketertinggalan.

"Tapi kita akan kejar, itulah mimpi kita. Kita ingin hadirkan gelaran trail run di Indonesia yang punya potensi sangat bagus, jauh melebihi tetangga-tetangga kita setidaknya," ujar Yulius.

Yulius berharap kegiatan trail run itu akan mendorong level indeks pariwisata Indonesia lebih baik lagi. Saat ini, Indonesia menempati peringkat 22 dunia dalam Travel and Tourism Development Index 2024, lompat 10 peringkat dari 2021. 

Acara sport tourism ini juga diselenggarakan sebagai strategi mengkampanyekan keindahan alam Dieng. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Paranginangin, mengatakan bahwa dalam acara ini tidak hanya lari, tapi juga memberi kesempatan UMKM ekonomi kreatif setempat untuk menjajakan produk mereka.

"Untuk para pelari dan keluarganya bisa membawa oleh-oleh khas dataran tinggi Dieng," katanya seraya menyebut Carica sebagai salah satu produk andalan.


Wadah Persiapan Para Pelari Tanding di Ajang Internasional

Dieng Trail Run Dapat Menjadi Pariwisata Berkelanjutan dan Wadah Persiapan Pelari Sebelum Bertanding
Dieng Trail Run Dapat Menjadi Pariwisata Berkelanjutan dan Wadah Persiapan Pelari Sebelum Bertanding. (dok. Dieng Trail Run)

Selain mempromosikan keindahan alam dan meningkatkan ekonomi, lewat acara ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk para pelari mempersiapkan diri bertanding di Ultra Trail du Mount-Blanc (UTMB) World Series. "Saya sudah lima kali mengikuti UTMB, dan setiap kali saya mengikuti UTMB, yang saya dapatkan dari teman-teman pelari adalah kita sulit beradaptasi dengan cuaca di sana yang dingin," ujar Fandhi.

Fandhi juga menyampaikan bahwa sebagai tempat yang terkenal dengan dinginnya, Dieng menjadi tempat yang cocok untuk berlatih para pelari. "Dengan kita bikin event di sana, kita harapkan pelari-pelari kita itu siap. Jadi begitu bertanding di UTMB, pelari kita bisa perform," tambahnya.

Di sisi lain, event trail run tersebut diyakini bisa menjadi cerminan dari penerapan pariwisata yang berkelanjutan. "Karena di Indonesia punya anugerah yang luar biasa, mengenai lanskapnya yang tropis dan tidak dimiliki oleh negara lain," ujar Agung Wibawanto dari National Geographic Indonesia selaku mitra penyelenggara.


Trail Run Bukit Lawang

Bukan Sekadar Perlombaan, Dieng Trail Run Berkomitmen Berikan Dampak Positif terhadap Lingkungan dan Komunitas Lokal
Bukan Sekadar Perlombaan, Dieng Trail Run Berkomitmen Berikan Dampak Positif terhadap Lingkungan dan Komunitas Lokal. (dok. Dieng Trail Run)

Olahraga trail run belakangan semakin populer di kalangan pencinta olahraga di Indonesia dan mancanegara. Selain Dieng, ajang trail run juga digelar di Bukit Lawang dan disebut sebagai ajang pertama di Indonesia yang dimasukkan di dalam kalender Asia Trail Master (ATM) dan diakui Asosiasi Lari Trail Dunia, International Trail Running Association (ITRA) dan Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB).

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah didampingi Julita Saragih, CEO & Founder Arras Adventure sebagai penyelenggara, Sabtu, 27 Mei 2023.

"Buk Julita sudah mengikutkan event ini ke dalam kalender Asia Trail Master, dan sudah diakui asosiasi trail run dunia. Dari awal, kita menginginkan event ini bisa jadi event dunia," kata Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, dikutip dari kanal Regional Liputan6.com.

Setelah menjadi event bertaraf dunia, kunjungan wisatawan maancanegara akan semakin meningkat ke Bukit Lawang. "Seperti yang dikatakan Pak Menteri, kalau event masuk dalam rangkaian seri kejuaraan trail run dunia, atlet-atlet dunia pasti banyak datang, karena memang diwajibkan sekaligus mereka (peserta) mengumpulkan poin buat perolehan internasionalnya," ujar Ijeck.

 

 

Infografis Ajang Lari Internasional untuk Milenial
Infografis Ajang Lari Internasional untuk Milenial. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya