Liputan6.com, Jakarta - Akta kelahiran putra Pangeran Harry dan Meghan Markle, Archie, yang dapat dilihat umum mengungkap detail baru yang tidak biasa tentang Duke. Setelah kelahiran putra mereka pada 2019, pasangan ini mengundurkan diri dari tugas Kerajaan Inggris dan pindah ke Amerika Serikat, tempat Duchess melahirkan anak kedua mereka, Lilibet.
Melansir Hindustan Times, Rabu, 29 Mei 2024, penggemar kerajaan menyadari bahwa gelar "pangeran" di nama Harry hilang dari akta kelahiran Archie. Dokumen itu mencantumkan nama anak bungsu Raja Charles III itu sebagai "Yang Mulia Henry Charles Albert David Duke of Sussex."
Baca Juga
Berhasil Jalani Kemoterapi, Kate Middleton Undang Penyintas Kanker ke Konser Natalnya di Westminster Abbey
Kate Middleton Absen di Acara Resepsi Diplomatik Kerajaan Inggris, Ratu Camilla Muncul dengan Tiara Ratu Elizabeth II
Pencuri Bertopeng Beraksi Dekat Rumah Kate Middleton - Pangeran William, Terobos Pagar Pakai Mobil Curian
Namun, akta kelahiran anak Raja Charles dan Pangeran William mencantumkan gelar "pangeran." Pada akta kelahiran ketiga anak Kate Middleton, Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis, William diidentifikasi sebagai "Yang Mulia Pangeran William Arthur Philip Louis Duke of Cambridge."
Advertisement
Pun dengan Raja Charles yang disebut sebagai "Yang Mulia Pangeran Charles Philip Arthur George Pangeran Wales" pada akta kelahiran William dan Harry. Belum diketahui mengapa perubahan ini dilakukan pada Harry, namun spekulasi menyebar bahwa niat pasangan Sussex meninggalkan keluarga kerajaan sudah diketahui sebelum Archie lahir.
Akta kelahiran Archie juga menegaskan bahwa Meghan melahirkannya di rumah sakit swasta Portland di London, menentang anggapan bahwa ia telah merencanakan kelahiran di rumah. Di dokumen tersebut, Meghan mencantumkan dirinya sebagai "Rachel Meghan Yang Mulia The Duchess of Sussex," dan pekerjaan sebagai "Putri Kerajaan Inggris."
Akta Lahir Lilibet
Pada 4 Juni 2021, Harry dan Meghan meraayakan kelahiran putri mereka, Lilibet Diana, di Santa Barbara. Meski sudah mundur dari tugas kerajaan, Pangeran Harry menggunakan gelar HRH-nya di akta kelahiran sang putri, dengan nama depannya tercantum sebagai "Duke of Sussex."
Ini memicu perdebatan karena gelar HRH seharusnya tidak lagi digunakan. Di sisi lain, Meghan Markle kembali ke nama aslinya "Rachel Markle" di dokumen, dengan "Meghan" tertulis sebagai nama tengahnya.
Menurut seorang pakar kerajaan, pengumuman kelahiran Archie pada 2019 "diatur agar sesuai keinginan Harry dan Meghan." Fotografer Arthur Edwards MBE mengatakan secara eksklusif pada The Sun bahwa ia ingat mengambil foto beberapa bayi kerajaan lain.
Namun, ia mengungkap, media "dibuat percaya" bahwa Duchess akan melahirkan sekitar pukul dua, padahal sebenarnya ia sudah melahirkan Archie. "Bayi Harry, Archie, hampir tumbuh gigi sebelum kami tahu dia lahir," sarkasnya. "Kami diyakinkan bahwa ini akan jadi persalinan di rumah, tapi ternyata itu dilakukan di rumah sakit."
Advertisement
Lawatan Luar Negeri
Sementara itu, Pangeran Harry dan Meghan Markle mungkin menjadikan lawatan luar negeri sebagai bagian dari repertoar mereka menyusul keberhasilan perjalanan baru-baru ini ke Nigeria. Kabar ini muncul setelah kunjungan pasangan Sussex ke negara Afrika itu dilaporkan membuat geram Kerajaan Inggris.
Mengutip NY Post, Senin, 27 Mei 2024, Harry dan Meghan diundang ke Nigeria oleh Christopher Musa, pejabat militer berpangkat tertinggi di negara itu. Mereka diterima dengan hangat oleh penduduk setempat dan politisi berpengaruh.
"Tidak diragukan lagi, ini merupakan kesuksesan luar biasa," pakar kerajaan Richard Fitzwilliams mengatakan pada The Mirror. Ia menyebut bahwa Ghana mungkin jadi tujuan kunjungan selanjutnya, meski "belum ada rencana yang dibuat," menurutnya.
Fitzwilliams memperingatkan bahwa pasangan Sussex tidak boleh bertindak berlebihan dengan melakukan kunjungan, baik dalam maupun luar negeri secara teratur. Pasalnya, itu "sesuatu yang biasanya dilakukan anggota keluarga kerajaan yang bekerja."
"Kunjungan kuasi-kerajaan lain mungkin akan membuat pasangan Sussex jadi bahan olok-olok," tegasnya. "Mereka hanya bertahan kurang dari dua tahun sebagai pekerja senior bangsawan. Awalnya, pasangan ini dianggap cocok untuk kunjungan, terutama yang berhubungan dengan Persemakmuran. Namun, mereka memilih untuk pergi."
Bikin Geram Charles dan William
Perjalanan ke Nigeria, sebagaimana telah disebut, konon membuat marah Raja Charles dan Pangeran William. Penulis kerajaan Tom Quinn mengatakan pada The Mirror bahwa raja dan ahli warisnya kesal karena tugas keluarga Sussex di Nigeria memiliki semua ciri khas lawatan tradisional mereka.
"Semua yang Anda harapkan dari kunjungan resmi kerajaan ada di sana: pertemuan, kunjungan ke sekolah dan badan amal, hingga (menemui) tentara yang terluka dan orang cacat," katanya. "Charles dikatakan lebih marah dari siapa pun."
"Pidato Meghan dan Harry, serta seluruh sikap mereka dirancang untuk memberi kesan bahwa mereka masih bangsawan yang dibayar penuh (karena bekerja untuk kerajaan)," sebut Quinn, seraya menambahkan bahwa William dan Raja Charles "tidak menyukai hal itu sedikit pun."
Ia menjelaskan, "Seolah-olah Harry dan Meghan membangkang. Perjalanan mereka ke Nigeria adalah pernyataan berani bahwa mereka menolak menerima keduanya tidak lagi bekerja sebagai bangsawan."
"Bagi Charles dan William, Meghan dan Harry seolah-olah berkata, 'Kami tidak memerlukan izin kalian untuk bekerja sebagai bangsawan. Kami akan melakukannya dengan cara kami sendiri, kapan pun dan di mana pun kami mau.'"
Advertisement