World Travel & Tourism Council Global Summit 2024 Soroti Warisan Budaya Lokal dan Peluang Ekonomi dari Pariwisata

World Travel & Tourism Council (WTTC) telah resmi membuka Global Summit ke-24 di jantung ibu kota Australia Barat, Perth pada 8 Oktober 2024.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 09 Okt 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 14:00 WIB
World Travel & Tourism Council (WTTC) telah resmi membuka Global Summit ke-24 di jantung ibu kota Australia Barat yang ramai, Perth (Boorloo) pada 8 Oktober 2024.
World Travel & Tourism Council (WTTC) telah resmi membuka Global Summit ke-24 di jantung ibu kota Australia Barat yang ramai, Perth (Boorloo) pada 8 Oktober 2024. (Dok: YouTube WTTC https://youtu.be/xabDBLQNm9I?si=SOiFU6a4R7-fwwSj)

Liputan6.com, Jakarta - World Travel & Tourism Council (WTTC) telah resmi membuka Global Summit ke-24 di jantung ibu kota Australia Barat, Perth (Boorloo) pada 8 Oktober 2024. Gelaran yang berlangsung pada 8--10 Oktober 2024 ini mempertemukan para pemimpin industri, pejabat pemerintah, dan tamu terhormat dari seluruh dunia.

KTT ini bertujuan untuk menetapkan arah strategis bagi masa depan sektor Perjalanan dan Pariwisata. Dalam pidato utamanya, Presiden & CEO WTTC, Julia Simpson, menggarisbawahi pentingnya penyelenggaraan KTT di Perth, kota yang terkenal karena hubungan historisnya dengan dunia penjelajahan.

Menurutnya Perth ikatannya erat dengan warisan pribumi atau lokal yang asli dan perannya yang modern sebagai pusat inovasi pariwisata global. Saat merenungkan kunjungannya ke Australia Barat awal tahun ini, ia menyoroti pentingnya pariwisata pribumi.

"Australia Barat adalah contoh nyata tentang bagaimana memberdayakan komunitas pribumi untuk menceritakan kisah mereka sendiri dan berbagi budaya mereka yang berusia 60.000 tahun dapat menciptakan peluang pariwisata berkelanjutan, sekaligus memperkaya pengalaman para pelancong," katanya dalam keterangan rilis yang diterima oleh Tim Lifestyle Liputan6.com pada Rabu (9/10/2024). 

Simpson lebih lanjut menyebut bahwa Perth lebih dari sekadar pintu gerbang ke Australia. Kota ini merupakan mercusuar bagi masa depan perjalanan dan pariwisata.

"Kota ini telah menunjukkan kepada kita apa yang mungkin terjadi ketika kita berinvestasi dalam konektivitas, merangkul teknologi, dan memberdayakan masyarakat setempat," papar Simpson. 

 

Peluang Ekonomi dari Pariwisata

Kota Perth
Warga di Kota Perth, ibu kota Australia Barat. (AFP/Trevor Collens)

Ia menyambung bahwa di ajang World Travel & Tourism Council Global Summit 2024, perjalanan dan pariwisata bukan hanya sebuah sektor—melainkan sumber daya yang terus menghasilkan peluang dan kebebasan ekonomi bagi banyak orang. "Tahun ini, sektor kami siap memecahkan semua rekor, menyumbang 11 triliun dolar AS bagi ekonomi global," katanya.

Namun, visinya lebih dari sekadar angka. Karena pariwisata menurutnya juga tentang membangun masa depan yang berkelanjutan di mana perjalanan memberdayakan masyarakat lokal, menjaga warisan planet kita, dan mendekatkan dunia.

"Selama dua hari ke depan, pertemuan puncak tersebut akan menghadirkan pembicara terkenal termasuk Menteri AS John Kerry, pelestari satwa liar Robert Irwin, dan para pemimpin dari beberapa perusahaan perjalanan paling berpengaruh di dunia," terang dia.

Agenda tersebut akan membahas tema-tema penting seperti pengelolaan destinasi, dampak AI, dan peran penting pariwisata Pribumi dalam mendorong perjalanan regeneratif. Dengan delegasi yang mewakili lebih dari 70 negara, WTTC Global Summit 2024 ditetapkan menjadi acara penting, yang membentuk masa depan sektor ini.

WTTC juga akan menyoroti bagaimana pertumbuhan berkelanjutan dapat memberdayakan masyarakat lokal. Tak lupa melestarikan bentang alam unik yang membuat perjalanan menjadi luar biasa.

Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia
Infografis Destinasi Wisata Bahari yang Populer di Indonesia.  (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya