Membawa Kopi Indonesia Mendunia dengan Bidik Mitra Bisnis Internasional di Athena

Liputan6.com, Jakarta - Brand kopi lokal yang dikenal dengan komitmennya terhadap kualitas dan autentisitas kopi Indonesia, Roemah Koffie mendapat undangan untuk berpartisipasi dalam ajang bergengsi internasional, HORECA Expo di Athena, Yunani, pada 8–9 Februari 2025. Undangan kolaborasi ini menjadi bentuk apresiasi atas kiprah Roemah Koffie dalam industri kopi yang giat mempromosikan art and culture Indonesia.

Acara ini juga sekaligus menjadi momentum untuk memperkenalkan kopi terbaik Indonesia ke pasar global. CEO Roemah Koffie, Felix TJ, menegaskan bahwa partisipasi dalam HORECA Expo merupakan kesempatan berharga untuk memperkenalkan kopi Indonesia beserta kekayaan seni dan budayanya di kancah internasional.

“Kami merasa terhormat dapat menghadiri pameran ini. menurut kami ini adalah langkah yang sangat berarti untuk menghadirkan kopi Indonesia lewat kekayaan seni dan budaya Indonesia di pasar global.” ucap Felix.

Roemah Koffie adalah Roastery dan Coffee Shop yang berkantor pusat di Gading Serpong, Tangerang Mereka menghadirkan green beans premium dan autentik dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Arabica Gayo, Arabica Kerinci, Arabica Kintamani, serta lebih dari 15 jenis green beans lain yang rencananya akan diekspor ke negara-negara Eropa.

Selain biji kopi mentah, Roemah Koffie juga memperkenalkan signature specialty coffee yang menjadi favorit di coffee shop mereka. Roemah Koffie menjadi brand kopi Indonesia yang memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Hal ini diwujudkan melalui hampers exclusive berisi kain Ulos khas Sumatra Utara, Produk beans Rambadia dari Sumatra Utara, serta lilin aromatik kopi dan jeruk khas Kintamani, Bali.

Ada alasan kuat mengapa Felix memilih kain Ulos sebagai cindramata asli Indonesia. Menurutnya, Ulos punya makna mendalam di setiap helainya. “Ulos bukan sekadar kain, tetapi simbol hubungan antar sesama, kehidupan, kehangatan, dan kebersamaan di masyarakat Batak. Setiap helai benangnya dirajut dengan penuh makna, mencerminkan hubungan erat antara manusia, alam, dan tradisi”

“Dalam masyarakat Batak, Ulos memiliki makna mendalam. Kain ini digunakan dalam berbagai upacara adat, dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Ulos juga menjadi ungkapan kasih, doa, dan restu. Motifnya yang khas tidak hanya menunjukkan keindahan, tetapi juga filosofi tentang kesatuan dan keseimbangan dalam kehidupan manusia”, tambah Felix.

Felix menegaskan optimisme Roemah Koffie dalam membawa kopi Indonesia ke pasar Eropa. “Dengan komitmen yang kuat untuk menjaga kualitas kopi Indonesia, kami kini memperluas jangkauan pasar kami ke Eropa dan membangun kerja sama strategis dengan para mitra bisnis. Kami rasa ini adalah langkah penting untuk mengenalkan Roemah Koffie sebagai perusahaan dengan pengalaman dan visi besar dalam industri kopi,” tuturnya.

Di ajang HORECA Expo, Felix mengaku telah mengantongi pipeline kerja sama serta telah menjalin komunikasi dengan beberapa mitra bisnis potensial, termasuk berbagai brand kopi ternama di Eropa. Felix menyampaikan bahwa banyak calon mitra yang tertarik untuk bekerja sama, baik itu untuk supply green beans maupun roast beans.

Selama dua hari tampil di ajang tersebut, Felix memperkenalkan minuman tradisi khas Indonesia dalam format modern tetapi tetap mempertahankan esensi budayanya. Minuman ini memberikan experience yang lebih dari sekadar menikmati kopi, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk diskusi bisnis. Roemah koffie menyajikan tiga pilihan minuman kopi khas yang mencerminkan kekayaan budaya dan hasil bumi Indonesia,

Tiga minuman khas tersebut ialah Iced Koffie Rakyat, Iced Serasi, dan Iced Roemah Koffie. Setiap minuman diracik dari bahan-bahan autentik Nusantara seperti gula aren, santan kelapa, dan kopi Gayo. Semua bahan bakunya pun berasal langsung dari daerah penghasilnya, hal ini untuk memastikan kualitas dan keaslian rasanya.

“Kami sangat antusias dalam menghadirkan kopi Indonesia beserta nilai budayanya di kancah global. Perjalanan kami akan membawa kontribusi nyata bagi perkembangan industri kopi di Indonesia, khususnya untuk semua ekosistem dan para petani yang menjadi tulang punggung di tanah air Indonesia,” pungkas Felix.