Banjir Luapan Sungai Ciliwung, Menteri Lingkungan Hidup Singgung Hempas Kebun Teh di Hulu

Banjir luapan Sungai Ciliwung telah dilaporkan sejak akhir pekan lalu, menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta Selatan dan Timur.

oleh Asnida Riani Diperbarui 05 Mar 2025, 12:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 12:00 WIB
Evakuasi Warga Terdampak Banjir Luapan Kali Ciliwung Jakarta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menegaskan terdapat 20 rukun tetangga (RT) di daerah Jakarta Selatan (Jaksel) dan 42 lainnya di Jakarta Timur yang terendam. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Banjir luapan Sungai Ciliwung sudah jadi langganan sejumlah wilayah di Jakarta dari tahun ke tahun. Mendapati itu, Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq punya pendekatan tersendiri untuk berupaya mengatasinya.

"Menangani (masalah lingkungan) di Jakarta memang tidak sederhana. Baru-baru ini juga banjir di (wilayah bantaran Sungai) Ciliwung," kata Hanif di sela kunjungan ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Marunda, Jakarta Utara, yang merupakan salah satu titik penyumbang polusi udara Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.

Ia menyambung, "(Sungai) Ciliwung di ujungnya (hulu) ada kebun teh. Kami akan melakukan pengawasan ke sana Kamis ini (6 Maret 2025). Kalau perlu, kami juga akan melakukan pembinaan untuk (wilayah hulu Sungai Ciliwung) diubah dari kebun teh jadi pohon-pohon yang mampu menahan (laju air), memperbaiki hidrologi kita."

Apa yang terjadi sekarang, termasuk banjir, menurut MenLH, merupakan "peringatan alam." "Kami akan bagi step-step dari ujung (hulu) Sungai Ciliwung sampai ke kita," ia berjanji.

Banjir Sungai Ciliwung telah dilaporkan sejak akhir pekan lalu. Terhitung kemarin, Selasa, 4 Maret 2025, ketinggian air yang merendam kawasan bantaran Kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berangsur turun.

"Kami mencatat saat ini genangan masih terjadi di 28 RT dan empat ruas jalan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, Selasa, dilansir kanal News Liputan6.com dari Antara.

Promosi 1

Banjir Luapan Sungai Ciliwung

Banjir Luapan Kali Ciliwung, 62 RT di Jakarta Terdampak
Petugas melakukan proses evakuasi warga terdampak banjir yang melanda di kawasan Tanjung Sanyang, Cawang, Jakarta Timur, Senin (3/3/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Menurut data BPBD DKI Jakarta, banjir tertinggi disebabkan meluapnya Kali Ciliwung di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) berada di Kelurahan Pejaten Timur, yakni mencapai 3,7 meter. Berdasarkan laporan terakhir kemarin, Selasa, ada 28 Rukun Tetangga (RT) yang masih tergenang banjir, 21 di antaranya di Jaksel dan tujuh RT lainnya di Jaktim.

Berikut data RT dan kelurahan yang tergenang banjir pada Selasa pagi:

Jakarta Selatan

  1. Kelurahan Pondok Pinang, Jumlah: 5 RT, Ketinggian: 80-100 cm
  2. Kelurahan Pengadegan, Jumlah: 1 RT, Ketinggian: 80 cm
  3. Kelurahan Rawajati, Jumlah: 5 RT, Ketinggian: 50 cm
  4. Kelurahan Cilandak Timur, Jumlah: 2 RT, Ketinggian: 105-120 cm
  5. Kelurahan Pejaten Timur, Jumlah: 6 RT, Ketinggian: 30-120 cm
  6. Kelurahan Kebon Baru, Jumlah: 2 RT, Ketinggian: 60-100 cm.

Jakarta Timur

  1. Kelurahan Bidara Cina, Jumlah: 3 RT, Ketinggian: 90-100 cm
  2. Kelurahan Kampung Melayu, Jumlah: 4 RT, Ketinggian: 95 cm

 Sementara untuk jalan yang terendam banjir terdapat di empat ruas, yakni:

  1. Jalan Basoka Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian: 60 cm
  2. Jalan Strategi Raya, Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, ketinggian: 60 cm
  3. Jalan Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm
  4. Jalan H. Muhajar RT 011 RW 002, Kelurahan Sukabumi Selatan, Jakarta Barat, ketinggian: 20 cm.

Banjir Rusak Jembatan di Cisarua

Bencana banjir di Desa Tugu, Cisarua, Kabupaten Bogor
Bencana banjir di Desa Tugu, Cisarua, Kabupaten Bogor yang berlokasi di dataran tinggi. (Dok. Kementerian PU)... Selengkapnya

Sementara itu, intensitas hujan yang tinggi di wilayah Puncak Bogor pada Minggu, 2 Maret 2025, mengakibatkan debit air di wilayah hulu Sungai Ciliwung meningkat. Akibatnya, sungai tidak mampu menampung air, hingga menggenangi permukiman warga dan merusak beberapa jembatan.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan dalam keterangan tertulis pada kanal Bisnis Liputan6.com, Selasa, "Saya melihat bahwa sungai yang dulunya lebar, sekarang jadi sempit karena banyak sekali rumah-rumah di bantaran sungai. Air itu tentunya mencari jalannya sendiri, sehingga harapan saya jangan dihuni."

Menurut dia, langkah-langkah penanganan pasca-banjir Sungai Ciliwung di wilayah Cisarua harus segera dilakukan dengan koordinasi lintas sektoral bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor. Ini termasuk upaya relokasi warga yang tinggal di badan sungai.

Selain banjir, salah satu jembatan di Cusarua, yakni Jembatan Hankam juga putus akibat banjir. Jembatan Hankam berada di jalan kabupaten yang jadi akses utama penghubung Desa Lewimalang dan Jogjogan.

"Terdapat enam jembatan yang putus. Saya juga mengimbau dalam membangun jembatan yang menyebrangi aliran air/sungai, harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU. Saya lihat sungai-sungai ini terhalang konstruksi jembatan," singgung Diana.

Warga Mengungsi Akibat Banjir

Evakuasi Warga Terdampak Banjir Luapan Kali Ciliwung Jakarta
Di wilayah ini, banjir luapan Kali Ciliwung Jakarta mencapai ketinggian dua meter. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Sebanyak 1.229 warga dari beberapa kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengungsi akibat banjir. "Ada 11 lokasi pengungsian yang tersebar di empat kelurahan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta, Senin, lapor Antara.

Empat kelurahan yang warganya mengungsi akibat luapan Kali Ciliwung, yaitu Kelurahan Kampung Melayu berjumlah 221 jiwa dengan perincian 30 jiwa mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02 dan 181 jiwa di Masjid Jami Miftahul Huda.

Kemudian, di Kelurahan Bidara Cina, para pengungsi tersebar di RPTRA RT 10/11 17 jiwa, Aula Kelurahan Bidara Cina 21 jiwa, Masjid Abrol RT 12/11 sebanyak 26 jiwa, SKKT RT 6,13 /11 berjumlah 20 jiwa dan Majlis Ta'lim Masjid Abrol RT 10/11 terdapat 24 jiwa.

Warga Kelurahan Cawang berada di Mushalla Al Ishlah sebanyak 30 jiwa dan ruko-ruko pinggir jalan terdapat 130 jiwa. "Untuk Kelurahan Pejaten Timur. lokasi pengungsian berada di SDN 22 sebanyak 450 jiwa dan SMPN 46 300 jiwa," kata Yohan.

BPBD DKI Jakarta, kata Yohan, menyediakan bantuan berupa makanan siap saji sebanyak seribu boks, paket "kidsware" 260, air mineral 20 dus, selimut 20 lembar, dan "family kit" 160 paket.

Infografis Banjir Jabodetabek.
Infografis Banjir Jabodetabek. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya