Kandungan Gas Gunung Merapi Diteliti

Kepala BPPTKG Subandriyo mengatakan, hembusan material Merapi itu terjadi karena pelepasan gas semata.

oleh Yanuar H diperbarui 28 Mar 2014, 17:36 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2014, 17:36 WIB
BPPTKG
Kepala BPPTKG Subandriyo (Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta Aktivitas Gunung Merapi yang sering 'batuk' itu membuat Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melakukan langkah pendataan. Salah satunya memasang alat deteksi informasi kandungan gas karbondioksida atau CO2.

Kepala BPPTKG Subandriyo mengatakan, hembusan material Merapi itu terjadi karena pelepasan gas semata. Sebab sejak peralatan deformasi dipasang di dekat puncak, tak ada data yang tercatat dalam alat tersebut.

"Jadi akumulasi tekanan berlangsung sangat cepat. Deformasinya tidak kelihatan, mengembangnya tubuh gunung tidak kelihatan. Jadi ini adalah pelepasan gas. Kita fokus aja ke gas sekarang ini", kata Subandriyo di ruang kerjanya Jumat (28/03/2013).

Dia menambahkan, pihaknya saat ini telah meningkatkan evaluasi gas setiap bulan sekali. Karena bila data itu tak teratur, akan sulit untuk diteliti.

"Bahkan sebulan ada (data) dua bulan blank (kosong data). Itu nggak bagus. Saat ada blank ada hembusan, jadi susah sekali. Fenomena gas itu cepat sekali. Nguncinya susah. Nah sekarang kita sampling teratur," jelas Subandriyo.

Alat deformasi yang akan ditempatkan di sekitar puncak Gunung Merapi itu diharapkan dapat menginformasikan data setiap waktu. Ia berharap, alat ini segera dipasang di beberapa titik di lereng Merapi yang terpantau banyak mengeluarkan gas.

"Alatnya nggak ada masalah ya. Di samping sampling gas yang reguler tiap bulan sekali, kita juga coba mendesain sistem monitoring real time-nya untuk gas di Merapi. Yang penting bagaimana kita memasang sensor masuk input ke transmisi. Ini sedang kita rancang lebih continue. Nanti bisa tiap berapa menit," tutur Subandriyo. (Elin Yunita Kristanti)

Baca juga:

Merapi Semburkan Abu, Kepala PBBTKG: Warga Tak Perlu Mengungsi

Pengungsi Merapi Kembali Pulang ke Rumah

[Video] Hujan Abu Merapi Reda, Warga Klaten Kembali Beraktivitas

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya