Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan akan menindak tegas kecurangan ujian nasional (UN), yang santer kerap terjadi secara massal lewat aksi mencontek. Atau yang lebih parah turut melibatkan peran tim sukses, terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas.
"Untuk mengusut kasus kecurangan pada masa penyelenggaraan UN, pihaknya akan mengusut dengan bantuan pihak kepolisian. Bahkan nanti malam akan ada video conference dengan seluruh Polda se-Indonesia," ujar Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
"Iya, untuk itu ndak perlu saya sampaikan. Oleh karena itu, kenapa saya ngajak Kapolri nanti malam video conference, dengan seluruh Polda yang ada di Indonesia. Itu ada 33 provinsi," tambahnya.
Dengan begitu, ia berharap agar pihak kepolisian juga bisa menjadi elemen yang diikutsertakan. Untuk turut membantu dalam pelaksanaan UN, agar berjalan lancar dan jujur.
Namun Nuh mengimbau, agar pihak kepolisian tidak ikut campur mengawasi UN di satuan pendidikannya. Dan ia jamin, hal itu tidak akan terjadi.
"Nah itu bukan tugas kepolisian, tetapi tugas kepolisian itu mulai dari percetakan sampai bawa ke distribusi. Sampai ke rayon, sampai ke pintu sekolahan. Habis itu selesai. Itu tugasnya perguruan tinggi," pungkas Nuh. (Elin Yunita Kristanti)
Baca Juga:
Advertisement