Siswi SMP di Bandung Jadi Korban Cubitan Puluhan Teman Kelasnya

Ironisnya, aksi puluhan siswa tersebut dilakukan atas suruhan salah seorang guru dari sekolahnya.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 26 Apr 2014, 01:36 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2014, 01:36 WIB
Risiko yang Bakal Dialami Anak Korban Kekerasan Seksual

Liputan6.com, Bandung - AP, siswi kelas 8 di SMPN 42 Bandung, Jawa Barat itu harus menjadi korban penganiayaan yang dilakukan teman sekelasnya yang berjumlah sekitar 30 orang. Penganiayaan itu dilakukan dengan cara dicubuit secara bergiliran lebih dari 5 kali putaran.

Ironisnya, aksi puluhan siswa tersebut dilakukan atas suruhan salah seorang guru. Sebab, bocah berumur 14 tahun itu terlambat mengikuti pelajaran olah raga.

Orang tua AP, Deny Ruswandi mengatakan, penganiayaan kepada anaknya terjadi Kamis 24 April lalu. Saat itu anaknya yang datang terlambat langsung mengikuti pelajaran olah raga yang dilakukan di luar sekolah.

"Saya mengantar dan lihat anak saya mendapat perlakuan berupa penganiayaan dari teman-teman sekelasnya yang berjumlah sekitar 30 orang, dengan cara dicubit lengan kirinya secara‎ bergantian dan lebih dari satu kali," kata Deny saat dikonfirmasi Liputan6.com, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/4/2014).

Melihat kejadian tersebut, bapak berumur 38 tahun itu langsung menghampiri oknum guru berinisial B itu. "Alasanya, katanya anak saya dihukum karena sering terlambat dan jarang mengerjakan tugas. Tapi akibat itu, anak saya lengan kirinya bengkak akibat cubitan," tuturnya.

Akibat kejadian tersebut, Deny pun melaporkan oknum guru berinisial B itu ke Mapolsekta Rancasari dan membuat bukti visum. Ia berharap, oknum guru tersebut dapat merubah perilaku arogannya.

Sementara Kanitreskrim Polsekta Rancasari AKP Untung Margono, mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan resmi dari pihak keluarga.

"Saat ini laporan resmi belum, kita sarankan untuk secara kekeluargaan dulu dengan pihak sekolah. Tapi sekiranya tetap akan bikin laporan, tentu kita akan proses," ujar Untung.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya