Korban Ruko Samarinda Ditemukan Tertelungkup di Bawah Bangunan

Tim SAR mengevakuasi lagi 2 jasad korban reruntuhan bangunan di Samarinda.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Jun 2014, 01:25 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2014, 01:25 WIB
Jasad Korban Dibawah Puing Beton
Korban tewas akibat ambruknya rumah toko Cendrawasih Permai di Jalan Ahmad Yani Samarinda, Kalimantan Timur, terus bertambah.

Liputan6.com, Samarinda - Tim SAR gabungan perlu bekerja keras menyingkirkan puing-puing beton untuk menemukan korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (6/5/2014) dini hari, perlu waktu lama dan berbagai peralatan berat agar bangunan berlantai 3 yang rubuh di Jalan Ahmad Yani, Kota Samarinda bisa segera diangkat. Hasilnya di bawah puing beton ditemukan jasad seorang pekerja dalam kondisi tertelungkup.

Korban bernama Rudi Surianto warga Ponorogo akhirnya bisa dievakuasi setelah menghabiskan waktu beberapa jam.

Selain Rudi, Tim SAR gabungan sebelumnya juga menemukan satu korban lain tak jauh dari lokasi penemuan jasad Rudi. Dengan demikian tinggal 3 korban lagi yang diperkirakan masih tertimbun puing-puing bangunan yang roboh.

Sementara itu, 7 jasad korban yang sudah diindetifikasi diserahkan Tim Disaster Victims Identification (DVI) kepada pihak keluarga.

Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Syahranie, Samarinda, dari 7 jenazah, 5 di antaranya berasal dari Trenggalek dan sisanya dari Ponorogo, Jawa Timur. Rencananya ketujuh jenazah akan dibawa pihak keluarga ke kampung halaman masing-masing, pada Jumat (6/5/2014).

Meski sudah menelan korban hingga saat ini belum ada pihak yang bertanggung jawab terkait rubuhnya bangunan ruko berlantai 3 itu. Bahkan polisi belum memeriksa pimpinan PT Abadi selalu kontraktor.

Bangunan ruko berlantai tiga yang sedang dalam proses pembangunan di Jalan Cendrawasih Samarinda runtuh pada Senin 2 Juni pagi. Sekitar 200 pekerja yang sedang tidur tertimbun reruntuhan bangunan.

Hingga Kamis 5 Juni petang sudah 9 korban yang ditemukan, sedang 3 orang lagi masih dalam pencarian.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya