KPAI akan Pidanakan Elex Media Terkait Buku Why Pubertas

Ternyata buku Why Pubertas tetap terbit dan itulah alasan mengapa KPAI akan segera mempidanakan Elex Media.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Agu 2014, 18:57 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2014, 18:57 WIB
(lip6petang) buku homo

Liputan6.com, Jakarta - Buku Why Pubertas sebenarnya sudah beredar sejak bulan April 2012 lalu. Belakangan, buku komik ensiklopedia terbitan Elex Media yang memuat cerita cinta sesama jenis dan transgender membuat orangtua resah.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (7/8/2014), apalagi dalam buku dengan karakter kartun itu dimuat dengan gambar serta percakapan yang mengarah pada cinta sesama jenis.

Jauh sebelum diterbitkan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebenarnya telah memberikan peringatan agar pihak Elex Media tidak menerbitkan buku itu. Namun ternyata buku Why Pubertas tetap terbit. Itulah alasan mengapa KPAI akan segera mempidanakan Elex Media.

Di mata psikolog pendidikan, seks seperti soal pubertas seharusnya didapat anak-anak dari orangtuanya. Sehingga anak-anak tidak perlu mencari hal terkait seks melalui buku atau sumber lain yang bisa jadi salah mempersepsikan seks.

Sejak diprotes, manajemen toko buku Gramedia Grup itu memutuskan untuk menarik seluruh peredaran buku Why Pubertas dari toko buku.

Ketika tim Liputan6 mencoba menelurusi peredaran buku di 2 toko buku Jakarta Selatan, di toko buku pertama pada rak kumpulan buku edisi Why ternyata buku Why seri Pubertas sudah tidak ada.

Berdasarkan keterangan dari pihak toko, pihak penerbit sudah menginstruksikan kepada semua toko buku yang menjual seri buku itu untuk menarik dari peredaran. Begitu juga di toko buku lainnya, buku Why Pubertas tenyata sudah mulai ditarik sejak Rabu 6 Agustus.

Baca Juga:

Buku Why Pubertas yang Meresahkan Orangtua

Buku `Why Puberty` yang Berkisah Gay-Lesbi Ditarik dari Peredaran

Pria 29 Tahun Tak Mau Bekerja, Orangtua Tuntut ke Pengadilan

(Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya