Ahok: Penyerapan Anggaran DKI Tahun Ini Parah

Hingga kuartal ketiga, penyerapan anggaran DKI baru menembus 30 persen dari total pagu Rp 72,9 triliun.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 17 Sep 2014, 17:37 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2014, 17:37 WIB
Kebijakan Pemerintah Timpang, Ahok: Tunggu Presiden Baru
Ahok mencontohkan kebijakan penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk semua kendaraan operasional di DKI. Di sisi lain SPBG masih langka.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok menyebut bahwa penyerapan anggaran Pemprov DKI tahun ini sangat parah. Sebab, hingga kuartal ketiga ini penyerapan anggaran baru menembus 30 persen dari total pagu Rp 72,9 triliun.

"Tahun ini parah. Ya pasti parah lah," ucap Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Padahal menurutnya, para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sudah diminta untuk mengadakan barang melalui e-katalog dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Juga agar mengadakan lelang lewat Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa DKI. Namun, Ahok melihat SKPD malah tidak memasukkan harga satuan uang yang ingin dibeli.

"Tapi nggak apa-apa lah. Nggak ilang ini. Daripada dipakai sembarangan," kata pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu.

Penyerapan rendah ini, lanjut Ahok, akan mengakibatkan tingginya sisa lebih penggunaan anggaran atau Silpa. Karena dana tersebut tak dapat dialihkan lagi maka terpaksa akan digunakan kembali untuk tahun depan.

Ahok mengatakan pihaknya akan menggenjot penggunaan anggaran tahun 2015 nanti agar terserap maksimal sesuai program yang ada. Untuk itu, dirinya tak mau lagi mendengar ada alasan tender yang susah sehingga penyerapan kembali rendah.

"Kan sekarang sudah ada e-katalog. Alasan apa lagi lu? Jangan sampai ada yang ketahuan menghambat-hambat. Masa nggak bisa dikejar," tegas Ahok. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya