Wamendikbud: Peserta SM3T Patriot Masa Depan

Wamendikbud Musliar Kasim mengapresiasi kemauan sarjana yang mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 18 Sep 2014, 15:42 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2014, 15:42 WIB
Wamendikbud Musliar Kasim
Wamendikbud Musliar Kasim (tengah) (Rosa Panggabean/Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Musliar Kasim mengapresiasi kemauan dari sarjana yang mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T). Menurut Musliar, dari 3.000 guru yang dikirim setiap tahunnya ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal dapat membantu mengurangi kekurangan tenaga pengajar.

"Mereka betul-betul menjadi patriot-patriot masa depan dengan segala kekurangan," kata Musliar di sela-sela acara Seminar nasional pendidikan, kebangkitan pendidikan daerah tertinggal di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Muliar pun berharap nantinya semua guru di Indonesia mau membantu tenaga pengajar di daerah terpincil tak hanya dari program SM3T. "Saya mengharapkan ke depan semua guru-guru harus dikirim seperti ini, supaya mereka merasakan. Kemudian setelah mereka jadi guru terutama SM3T, dia mau ditempatkan di mana saja," ungkap Musliar.

Ia pun berpesan kepada seluruh guru termasuk dari SM3T untuk tidak mudah menyerah mengemban tugas sebagai tenaga pengarjar di luar daerah. Sebab, menurut Musliar, keberadaan mereka amat diperlukan.

"Kalau sudah belajar 1 tahun SM3T jangan cengeng seperti guru-guru lain. Diharapkan SM3T, kalah dia nanti jadi pegawai di manapun jadi pegawai mengabdilah Anda di sana," ucap Musliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya