Aktivitas Seismik Gunung Slamet Masih Tinggi

Tremor harmonik menerus yang terekam pada hari ini mengindikasikan adanya suplai energi baru dari dalam perut Gunung Slamet.

oleh Idhad Zakaria diperbarui 22 Sep 2014, 17:04 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2014, 17:04 WIB
Letusan Gunung Slamet
Puncak Gunung Slamet menyemburkan material vulkanik saat terjadi letusan terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Pemalang, Jateng. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Liputan6.com, Banyumas - Aktivitas vulkanik Gunung Slamet yang terletak di Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, di Jawa Tengah, masih tercatat tinggi.

"Pada hari ini, secara seismik aktivitasnya tinggi. Mau seperti apa besok, sulit berandai-andai, tapi yang jelas, aktivitas Gunung Slamet secara seismik hari ini tinggi," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet PVMBG Sudrajat, Senin (22/9/2014),

Sudrajat menambahkan, meskipun secara seismik aktivitasnya tinggi, yang ditandai dengan kegempaan tremor harmonik secara terus-menerus, secara visual aktivitasnya seolah menurun karena hanya terlihat embusan asap putih tipis.

"Secara seismik yang biasanya 1 kertas (kertas dalam seismograf) bisa untuk 3 jam, sekarang paling 25 menit karena amplitudonya gede-gede. Kalau tidak digeser secara manual akan tertumpuk karena ini adalah arsip yang tak ternilai harganya untuk ke depan," katanya.

Saat ditanya kemungkinan Gunung Slamet meletus dalam beberapa hari ke depan, dia mengatakan tidak bisa berandai-andai meskipun secara seismik terekam gempa tremor harmonik terus-menerus.

Menurut dia, tremor harmonik menerus yang terekam pada hari ini mengindikasikan adanya suplai energi baru dari dalam perut Gunung Slamet.

"Tetapi apakah sampai ke permukaan atau tidak atau tiba-tiba berhenti, ya kita ikuti saja. Yang terpenting adalah masyarakat jangan beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet," katanya.

Berdasarkan data pengamatan PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, pada pukul 00.00-06.00 WIB, Gunung Slamet secara visual teramati mengeluarkan asap putih tebal dengan ketinggian 50 meter dari puncak, sedangkan secara seismik terekam 32 kali gempa embusan dengan amplitudo 4-32 milimeter dan 13 kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo 13-34 milimeter.

Bahkan, pada pukul 05.06-06.00 WIB, terekam tremor harmonik menerus dengan amplitudo 12-40 milimeter yang dominan pada 25 milimeter.

Sementara pada periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB, Gunung Slamet secara visual teramati mengeluarkan asap putih tipis hingga tebal dengan ketinggian 50-100 meter dari puncak, sedangkan secara seismik terekam 25 kali gempa embusan dengan amplitudo 3-43 milimeter dan gempa tremor harmonik menerus pada pukul 06.07-11.20 WIB dengan amplitudo 3-47 milimeter yang dominan pada 30 milimeter. (Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya