Ini Jurus Pemprov Banten Atasi Dampak Kekeringan

Kekeringan parah terjadi di wilayah Banten Utara, seperti di Kasemen, Kota Serang dan Sungai Cisadane di Kota Tangerang.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 26 Sep 2014, 23:48 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2014, 23:48 WIB
Sungai Cisadane Dangkal Akibat Kemarau
Sungai Cisadane dangkal. (Liputan6.com/Naomi Trisna)

Liputan6.com, Serang - Musim kemarau di Banten, diperkirakan berakhir pada November mendatang. Lantaran itulah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bertindak cepat dengan menyiapkan berbagai macam strategi guna mengatasi kekeringan yang terjadi di Tanah Jawara.

"Penanganan darurat, jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Yang sekarang ini yang dirasakan masyarakat ya penanganan daruratnya," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (SDAP) Provinsi Banten Iing Suwardi usai mengikuti jalan santai dalam rangka memperingati HUT ke-14 Banten di lapangan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (26/9/2014).

Iing menjelaskan, kekeringan parah terjadi di wilayah Banten Utara, seperti di Kasemen, Kota Serang dan Sungai Cisadane di Kota Tangerang. Sedangkan di wilayah Banten Selatan dialami di wilayah Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

"Kami menyiapkan tangki air 5 buah, kemudian hidran umum ada 22, pompa air untuk sawah yang kekeringan ada 14 buah. Yang terakhir kami mengadakan pipa mobile, instalasi pengolahan air minum mobile," terang dia.

Menurut Iing, hal mendasar yang dibutuhkan warga adalah air baku untuk minum dan untuk mandi-cuci-kakus.

"Kami dari SDAP sudah beberapa dari dua minggu lalu sudah menyiapkan penanggulangan darurat (kekeringan)," tegas dia. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya