Liputan6.com, Jakarta - Pemuda yang menjadi tersangka kasus penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Muhammad Arsyad (MA), akhirnya bisa menghirup udara segar setelah penahanannya ditangguhkan polisi. Juru bicara keluarga tersangka mengatakan, MA diantar pulang ke rumah kontrakan orangtuanya oleh beberapa orang polisi.
Namun pembebasan ini tidak berarti kasus MA selesai. Selain proses hukumnya masih tetap berjalan, MA juga harus berhadapan dengan hukuman sosial dari masyarakat.
Sejak ditangkap polisi 23 Oktober 2014, masyarakat khususnya di lingkungan tempat tinggal Arsyad terus memberikan dukungan, sampai akhirnya Arsyad bisa kembali ke tengah masyarakat. Tapi, masyarakat rupanya tak hanya ingin memberikan dukungan, tapi juga memberikan hukuman untuk Arsyad.
"Sebagai bentuk hukuman sosial, warga menghukum Arsyad untuk mengepel Musala Darusalam setiap pagi," kata Juru Bicara keluarga, Fachrul Rohman, di kediaman Arsyad, Jalan Haji Jum, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (3/11/2014).
Hukuman ini sebagai bentuk sanksi sosial yang diberikan masyarakat kepada Arsyad. Fachrul mengatakan, hukuman sosial ini juga untuk menunjukan kalau hukuman itu tidak harus dipenjara.
"Hukuman ini akan dijalani Arsyad selama satu minggu ke depan," lanjut Dia.
Selain suka bermain ke warung internet, Arsyad memang dikenal aktif menghadiri pengajian. Nama akun Facebooknya juga diubah menjadi nama salah satu habib pimpinan majelis taklim yang cukup terpandang di Jakarta. "Ini supaya Arsyad lebih rajin lagi ke musalanya," tutup Fachrul. (Mut)
Penghina Jokowi Dapat Hukuman Sosial Mengepel Musala
Juru Bicara keluarga Fachrul Rohman mengatakan, hukuman sosial ini untuk menunjukan kalau hukuman itu tidak harus dipenjara.
diperbarui 03 Nov 2014, 15:31 WIBDiterbitkan 03 Nov 2014, 15:31 WIB
Muhammad Arsyad, pemuda yang menjadi tersangka penghinaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Menyetel Karburator Agar Irit Bensin, Pahami Mitos dan Faktanya
VIDEO: Siswa Kelas 3 SD Kritis Usai Dianiaya Kakak Kelas, Apa Penyebabnya?
Menelisik Prospek Sektor Saham Perbankan saat Pasar Bergejolak
Pengamat Sebut Pramono Bisa Menang 1 Putaran di Pilkada Jakarta Jika Anak Abah dan Ahoker Bersatu
7 Potret Limbad dan Anak Kompak Nonton Konser JKT48, Girang Jadi Wota
Mengenal Pengertian hingga Perbedaan UMP, UMR dan UMK
Kerahkan Alat Berat, Tim Penyelamat Berjibaku Cari Korban Serangan Israel di Permukiman Warga Beirut
Lirik Lagu Perihal Kepekaan dari The Rain, Sentilan untuk Diri yang Kurang Peka
Cara Cek Nomor dan Lokasi TPS, Lengkap dengan Link Cek DPT Online
Apa Arti Kind, Ketahui Makna dan Bedanya dengan Nice dan Good
VIDEO: Laka Beruntun, Truk Tronton Hantam Motor Sampai Warung Diduga Alami Rem Blong
Pramono Tanggapi Ketidakhadiran Anies saat Kampanye Akbar di Stadion Madya GBK