Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat MPR Khatibul Umam Wiranu mengharapkan Presiden Jokowi memilih Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) baru yang memiliki profesionalitas yang terukur. Juga perlu memahami karakteristik bangsa Indonesia yang plural.
"BIN era pemerintahan Jokowi harus mengedepankan human intelijen, tanpa menafikan pendekatan yang lain. Pendekatan ini tidak lagi menggunakan cara-cara kekerasan namun lebih bersifat persuatif, edukatif, dan humanis," kata Umam kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Human intelijen menurutnya, juga meniscayakan BIN tak lagi menggunakan cara-cara represif dalam merespons gejala-gejala gerakan yang mengganggu keamanan negara di masyarakat.
"Namun cara persuasif lebih ditekankan. Dengan cara ini, akan menjadikan kelompok yang awalnya antinegara, antiinstitusi-institusi formal kenegaraan, justru bisa berubah menjadi kekuatan yang memperkuat negara, pemerintah," ujar Umam.
Oleh karena itu, lanjut Umam, dalam konteks ini sumber rekruitmen Kepala BIN bisa dari kalangan mana saja baik militer maupun non-militer. Ia menambahkan, bila Kepala BIN akhirnya diambil dari sipil maka dapat menjadi terobosan penting untuk mengondisikan dalam konteks pendekatan human intelejen. BIN tidak boleh menakutkan rakyat, ia justru berupaya disegani rakyat dengan memberi rasa aman.
"Sebagai contoh sederhana, para teroris, kaum sparatis, dan penganut ideologi selain Pancasila yang sudah tertangkap maupun yang dalam pengamatan aparat, tidak bisa serta merta dilakukan tindakan kekerasan terhadap mereka. Tetapi mereka juga harus difasilitasi, diberi ruang oleh negara untuk memperoleh pekerjaan yang layak demi menghidupi keluarganya," tandas Umam.
Mendamba BIN yang Humanis di Pemerintahan Jokowi-JK
Human intelijen menurutnya meniscayakan BIN tak lagi menggunakan cara-cara represif dalam merespons gerakan yang menggangu keamanan negara.
diperbarui 07 Nov 2014, 11:37 WIBDiterbitkan 07 Nov 2014, 11:37 WIB
Presiden Jokowi memberikan arahan kepada para Menteri Kabinet Kerja saat sidang perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Viral Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP, Bikin Miris!
Jangan Harap Sholat Diterima jika Masih Seperti Ini, Kata Ustadz Adi Hidayat
Kereta Api Logawa Tertahan di Terowongan Gunung Gumitir, Ini Penjelasan PT KAI Daop 9 Jember
Sidang Perdana Agus Buntung Dijadwalkan pada 16 Januari 2025 di PN Mataram
Butuh Duit Banget, Barcelona Sampai Jual Lemari Lionel Messi
Pidato Politik Megawati di HUT ke-52 PDIP, Ekspresi Marah Partai Banteng?
Menanti Program Makan Bergizi Gratis 'Menyentuh' Suku Anak Dalam Jambi
BMKG: 30 Gempa Guncang Jabar dalam Sepekan, Paling Terasa di Pangandaran
Megawati Blak-blakan soal Pemecatan 27 Kader PDIP
Lompatan Bersejarah dari Ketinggian 385 Meter, Frederic Fugen Angkat Indonesia ke Radar Olahraga Dirgantara Dunia
Poster Film Pabrik Gula Tuai Kritikan Warganet, Dinilai Terlalu Vulgar
Rekomendasi Film Bioskop Indonesia Berdasarkan Berbagai Kisah Nyata di Tanah Air