Jokowi: Transfer Teknologi Syarat Mutlak Kerja Sama Alutsista

Desakan untuk menambah alutsista ditanggapi positif oleh Presiden Jokowi. Dia menyatakan sudah terjalin kerja sama dengan negara luar.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 07 Nov 2014, 16:34 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2014, 16:34 WIB
Jokowi
Jokowi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Demi memperkuat sistem pertahanan, pemerintah didesak menambah alat utama sistem pertahanan (alutsista). Penambahan ini dapat terwujud salah satunya dengan memperbanyak kerjasama dengan negara-negara luar.

Desakan untuk menambah alutsista ditanggapi positif oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia pun menyatakan saat ini sudah terjalin kerja sama dengan negara luar untuk memperkuat alutsista.

"Bisa dilihat banyak kerja sama antara kita  (dengan negara lain), misalnya dengan Korea (Selatan), negara-negara lain juga," sebut Jokowi.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi usai mengunjungi pameran alutsista atau Indo Defence Expo 2014 yang merupakan pameran alutsista terbesar di tanah air.

Meski memastikan siap bekerjasama dengan pihak asing, namun Jokowi menggarisbawahi bahwa dalam setiap kerjasama yang paling dipentingkan adalah transfer teknologi. Mantan wali kota Solo ini pun menyatakan transfer teknologi adalah sarat mutlak jika ingin membangun kerjasama.

"Transfer teknologi itu yang harus dibutuhkan dan kalau dilakukan dengan semua negara tidak akan ada ketergantungan," sebut Jokowi.

Penambahan alusista kemungkinan bisa terwujud dengan penadatangananbeberapa Nota Kesepahaman (MoU). Salah satunya adalah dengan Turki. MoU dengan Turki untuk pembangunan medium tank, ditandatangani di sela-sela Indo Defence. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya