Mensos Khofifah: Kebebasan Ekspresi Tak Boleh dengan Kekerasan

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menerima Obor Perdamaian dalam rangka Hari Toleransi Internasional.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 16 Nov 2014, 09:57 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2014, 09:57 WIB
Khofifah Indar Parawansa
Mensos Khofifah Indar Parawansa. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menerima Obor Perdamaian dalam rangka Hari Toleransi Internasional. Obor diserahkan dari perwakilan Kota Jakarta untuk diserahkan kepada perwakilan dari Kota Palu yang akan menjadi tuan rumah perayaan Hari Toleransi Internasional selanjutnya.

Obor sebelumnya dibawa dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Ratusan orang ikut mengiringi obor itu menuju kawasan Monas, Jakarta, Minggu (16/11/2014).

Obor besar bertuliskan Bhineka Tunggal Ika itu dibawa oleh Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak Yohana Yambise. Setibanya di Monas, Obor lalu diserahkan kepada Khofifah sebagai Menteri Sosial.

Dalam sambutannya, Khofifah mengajak masyarakat menerapkan jiwa Bhineka Tunggal Ika sebagai wujud Nawacita Jokowi-JK yang ke-9. Kebhinekaan inilah yang seharusnya dapat meningkatkan, memperkaya, serta menjadi perekat kesatuan bangsa.

"Negeri ini harus besar dan berjuang. NTT harus maju, Papua harus maju, kita di Jakarta, Jawa, dan seluruh negeri ini. Banyak tokoh negeri ini memberi keteladanan. Oleh karena itu ekspresi budaya kali ini mudah- mudahan menjadi bagian ekspresi memberi suasana damai, kebebasan ekspresi tidak boleh menggunakan kekerasan," kata Khofifah.

Sesaat setelah menerima Obor Perdamaian, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu langsung menyerahkan obor kepada perwakilan dari Palu sebagai tuan rumah selanjutnya. "Semoga dapat menebar penyemaian perdamaian. Semoga bisa menjadi sumber inspirasi kita semua," tutup Khofifah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya