Demo Buruh Sidoarjo Tolak Harga BBM Naik Ricuh

Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia Kabupaten Sidoarjo, berunjuk rasa menolak harga BBM Naik.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Nov 2014, 15:30 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 15:30 WIB
Aksi Buruh Tuntut Kenaikan Gaji di Balai Kota
Puluhan buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di Balai Kota, Jakarta, Senin (3/11/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Surabaya - Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Seluruh Indonesia Kabupaten Sidoarjo, berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Aksi mereka berakhir ricuh.

Dalam aksinya, Selasa (18/11/2014), ratusan buruh melakukan sweeping ke sejumlah perusahaan di sepanjang kawasan Kota Sidoarjo hingga ke Kecamatan Waru. Mereka bermaksud mengajak seluruh buruh berunjuk rasa di kantor Grahadi Surabaya.

Aksi buruh mulai brutal saat pihak manajemen perusahaan Maspion menolak mengizinkan ratusan buruhnya mengikuti kehendak pengunjuk rasa. Para buruh yang kecewa atas keputusan pihak manajemen tersebut langsung memaksa masuk ke dalam pabrik dengan mendorong pintu gerbang yang telah dijaga pihak keamanan serta polisi dari Polsek Buduran.

"Kita meminta seluruh karyawan yang masih ada di dalam pabrik ini untuk segera keluar dan ikut kami berunjuk rasa di Gedung Grahadi Surabaya," ujar Korlap Aksi Nanang.

Tak hanya mendorong gerbang pintu masuk. Para buruh yang tak dituruti kehendaknya itu juga berusaha merusak pagar pabrik pembuat alat rumah tangga tersebut.

Beruntung aksi tersebut tidak berlangsung lama, karena pihak manajemen perusahaan akhirnya mengirimkan beberapa karyawannya untuk berunjuk rasa menolak harga BBM naik serta meminta kenaikan upah minimum kabupaten di Grahadi Surabaya. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya