Liputan6.com, Banjarnegara - Selang hampir 9 tahun mimpi buruk tanah longsor yang menyapu Desa Sijeruk, Banjarnegara, Jawa Tengah kembali terulang. Jumat 12 Desember 2014 petang Dusun Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara juga bernasib sama.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (15/12/2014), hanya dalam hitungan detik, dusun yang dihuni puluhan kepala keluarga itu lenyap ditimbun tanah longsor.
Hingga memasuki hari ketiga, tim SAR dibantu TNI-Polri relawan lain bahu-membahu mengintensifkan pencarian korban. Sejauh ini sudah ada 39 korban yang berhasil ditemukan dari reruntuhan longsor.
36 Di antaranya telah teridentifikasi. Sementara diperkirakan masih banyak korban lain yang tertimbun longsor.
Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono menyatakan, wilayah Banjarnegara memang didominasi titik-titik yang rawan pergerakan tanah. Jika dipetakan, kabupaten tersebut termasuk zona merah rawan bencana tanah longsor.
Berdasarkan peta geologi Kementerian ESDM, wilayah Banjarnegara yang berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah terletak di wilayah dataran tinggi. Dikelilingi gunung dan perbukitan. Wilayah tersebut juga banyak ditandai dengan zona kuning dan merah.
Zona merah menjelaskan bila wilayah tersebut sangat rentan terjadinya pergerakan tanah aktif. Dan wilayah Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satunya.
Menyikapi kondisi ini, Pemprov Jawa Tengah menegaskan tidak ada pilihan lain selain proses relokasi harus dilakukan secepatnya. Namun tentunya dialog dengan warga lebih dikedepankan.
Awal 2006 silam, mimpi buruk melanda Desa Sijeruk, Banjarnegara. Bencana itu telah merenggut 90 nyawa warga. Sementara tak sedikit pula yang menderita luka-luka.
Akibat peristiwa mengerikan itu pula, ratusan warga terpaksa hidup di pengungsian. Rumah-rumah mereka telah lenyap ditimbun longsoran tanah.
Posisi Desa Sijeruk sama dengan Dusun Jemblung, Desa Sampang, Banjarnegara yang kini menjadi korban geliat alam. Kedua wilayah itu berada di zona merah yang rentan dengan pergerakan tanah aktif yang menyebabkan terjadinya longsor. Apalagi bila didukung dengan tingginya curah hujan di wilayah tersebut. (Nfs/Mut)
Longsor di Dusun Jemblung Terjadi Setelah 9 Tahun Tragedi Sijeruk
90 Warga meregang nyawa pada bencana longsor yang terjadi di Desa Sijeruk, Banjarnegara pada awal 2006 silam.
diperbarui 15 Des 2014, 14:59 WIBDiterbitkan 15 Des 2014, 14:59 WIB
Bencana tanah longsor melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, pada Jumat petang (12/12/2014). (Antara Foto/Idhad Zakaria)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Franchise Adalah Waralaba, Simak Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan sebelum Memulai Bisnis Ini
Vermuk Adalah: Panduan Lengkap Verifikasi Muka untuk Driver Ojek Online
Rajin Sholat tapi Masih Sering Maksiat, Apa Penyebabnya?
Cara Awal Kulit Sehat dan Glowing, Ini Produk Skincare yang Wajib Ada dalam Rutinitas Harian
Dewi Perssik Klarifikasi Kabar Ditangkap Gegara Kasus Narkotika: Aku Tak Pernah Gunakan Narkoba
Sejarah Erupsi Gunung Iya Ende, Bahaya Tersembunyi dan Fakta Menarik di Baliknya
Memahami Honorifik, Ungkapan Penghormatan dalam Bahasa yang Menarik Dipelajari
VIDEO: Pakai Kacamata Hitam, Prabowo Berangkat ke Luar Negeri
Kunjungan Luar Negeri Perdana, Presiden Prabowo Kunjungi China, AS hingga Inggris
7 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Benar, Jangan Emosi
Kulit Glowing dalam 7 Hari, Ini Tips Perawatan Diri yang Bisa DiCoba di Rumah
SKB Non CAT Adalah Tes CPNS tanpa Sistem Komputer, Begini Proses Pelaksanaannya