Tim DVI Periksa Data Postmortem 10 Jenazah QZ8501 Pagi Ini

10 Jenazah dengan nomor peti B 009 sampai B 018 rinciannya adalah 4 laki-laki dewasa dan 1 anak laki-laki dan 5 wanita dewasa.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 03 Jan 2015, 05:41 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2015, 05:41 WIB
Tim DVI Kumpulkan Data Antemorten Penumpang AirAsia QZ8501
Sejumlah petugas terlihat sibuk mengumpulkan data antemortem penumpang AirAsia QZ8501 di Posko DVI, Bandara Juanda, Surabaya, Rabu (31/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 10 jenazah korban AirAsia tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, tadi malam. Namun tim DVI Mabes Polri baru akan melakukan identifikasi postmortem 10 jenazah itu hari ini, Sabtu (3/1/2015) pagi. Alasannya tak lain, tim DVI Mabes Polri tadi malam sibuk mengumpulkan data pendukung korban yang diberikan pihak keluarga.

"Sehingga kita bisa matangkan dan data mentah sudah bisa disajikan. Rencananya pagi, DVI akan melakukan pemeriksaan postmortem," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Awi Setiyono di Mapolda Jawa Timur, Jumat (2/1/2015) malam.

Mantan Kapolres Magetan ini menyebut, 10 jenazah dengan nomor peti B 009 sampai B 018 rinciannya adalah 4 laki-laki dewasa dan 1 anak laki-laki dan 5 wanita dewasa. Dengan demikian total terdapat 18 jenazah di RS Bhayangkara, dimana 4 jenazah sudah diserahkan kepada AirAsia dan diteruskan ke keluarga. Selain itu, ia menerangkan tim DVI pagi hari ini juga akan melakukan rapat konsiliasi.

"Besok akan rapat konsiliasi identifikasi 4 jenazah sebelumnya yang juga sudah dilakukan postmortem," tambah Awi.

Menurut dia, rapat konsiliasi itu amat menentukan identifikasi korban. Sebab tim DVI mengaku tak bisa begitu saja percaya dengan data sekunder yang ada. Melainkan juga harus data primer seperti DNA.

Dalam rapat konsiliasi itu juga menghadirkan dokter-dokter spesialis dari beragam ilmu, seperti antropologi, forensik dan lain-lain. Hal itu dilakukan lantaran korban yang keadaannya sudah tak bisa dikenali secara visual.

"Artinya, mohon maaf sudah 4 hari lebih di air dan banyak yang rusak. Ya pertama diperiksa sidik jari dulu, gigi, baru DNA. Kondisi jenazah bervariasi. Sudah alami pembusukan aja," tutur Awi.

Belum lagi kondisi jenazah korban yang basah. Hal itu juga menghambat waktu pemeriksaan korban. "Saya melihat yang meriksa saja harus sabar. Sebab itu untuk ngeringkan jari saja satu jam untuk ambil sidik jarinya," tambah Awi.

Terakhir, soal adanya permintaan pihak keluarga korban yang ingin langsung melihat korban, lanjut Awi, tim DVI sudah memiliki prosedur untuk itu. Pihak keluarga akan dipanggil jika nantinya hasil pemeriksaan postmortem dan hasil rapat rekonsiliasi sudah bulat.

"Kalau pihak keluarga akan kita panggil dari rapat konsilisiasi sudah positif. Bukan berarti seluruh keluarga harus tau semua jenazah," tutup Awi. (Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya