Liputan6.com, Surabaya - 2 Jenazah warga negara asing asal Korea Selatan dan 1 WNI asal Tarakan Tengah, berhasil diidentivikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur sebagai penumpang AirAsia QZ8501.
Kepala DVI Polda Jatim Kombes Pol Budiyono menjelaskan, pada jenazah 2 WN Korsel berlabel B047 dan B048, ketika pemeriksaan identifikasi primer terdapat kecocokan data. Pada jenazah B047 ada temuan tambalan gigi berbahan emas yang diperkuat properti menempel pada tubuh korban menggunakan bra menyusui.
"Sedangkan pada properti jenazah berlabel B048 memakai gendongan bayi dan diketahui keduanya pasangan suami istri," ujar perwira menengah tersebut.
Tidak itu saja, identifikasi sekunder berupa rekaman CCTV sebelum keberangkatan di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya memperkuat data keduanya. Pasangan suami istri WN Korsel itu diketahui berada di pesawat bersama anaknya yang masih bayi. Namun, hingga kini sang bayi belum ditemukan Tim SAR.
Sementara itu, pada proses identifikasi primer terhadap jenazah WNI berlabel B037 dilakukan dengan menghubungi dokter gigi korban semasa hidup di kawasan Tarakan Tengah, yang kemudian dari hasil rekamnya dinilai memiliki kesamaan primer berupa data gigi.
Terungkapnya identitas korban ditambah properti berupa anting-anting korban yang sama persis dibuat identik dengan milik adik korban. "Berdasarkan data pemeriksaan primer dan sekunder maka tak terbantahkan lagi jenazah tersebut adalah Vera Chandra Kho yang berusia 19 tahun," kata Budiyono.
Dengan diidentifikasinya 3 jenazah tambahan maka sudah 32 korban AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut yang diketahui identitasnya.
Tim DVI, kata dia, masih melakukan pemeriksaan dengan mencocokkan data ante mortem dan post mortem terhadap 16 jenazah penumpang AirAsia lain yang sekarang sudah ada di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. (Ant)