KNKT Harap Proses Download Black Box FDR AirAsia Selesai Sore Ini

Black box berisi FDR AirAsia yang diterima tim investigasi KNKT berada dalam keadaan baik.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jan 2015, 16:43 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 16:43 WIB
Ini Black Box AirAsia QZ8501 yang Sudah Tiba di Jakarta
Petugas menunjukan kotak berisi bagian dari 'black box' yang merupakan FDR sesaat setelah kotak tersebut tiba di kantor KNKT, Jakarta, Senin (12/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Tim investigator bentukan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah men-download rekaman data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) dari black box AirAsia QZ8501. Proses yang sudah dilakukan sejak pagi ini diharapkan dapat selesai Selasa sore.

"Kita harapkan hari ini kita bisa men-download mudah-mudahan semuanya berjalan yang baik. Mudah-mudahan sore selesai mengunduh," kata investogator KNKT, Santoso Sayugo di kantor KNKT, Jakarta, Selasa (13/1/2015).

Santoso menjelaskan, FDR yang diterima tim investigasi berada dalam keadaan baik. Sebelum men-download, kata dia, tim lebih dahulu melakukan beberapa langkah. Termasuk memindahkan chip ke black box yang lebih kering.

"Kita membersihkannya dan sudah mengeringkan FDR itu. Saat ini kita sedang mentransfer data dari laut itu black box yang lain supaya kita bisa langsung download," ungkap Santoso.

Sejauh ini tim belum menemukan kendala dalam proses mengunduh data itu. Hanya saja, perlu perlakuan khusus terlebih FDR sebelumnya berada di laut.

"Tidak ada kendala. Hanya kemarin black box masuk ke laut jadi harus kita bersihkan dulu, kita keringkan kita ambil memori modulnya, lalu dipindahkan ke tempat yang baik. Setelah itu lalu kita menggunakan beberapa software supaya dalam rangka men-download data itu," tandas Santoso.

Sementara itu, bagian lain black box AirAsia yang diduga berisi data rekaman suara di kokpit atau Cockpit Voice Recorder (CVR). Saat ini benda tersebut masih berada di Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. Namun hal ini belum bisa dipastikan oleh Badan SAR Nasional (Basarnas). Karena masih menunggu hasil pengecekan oleh KNKT. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya