Kantor Walikota Malang Dikepung Ratusan Angkot

Walikota Malang Muhammad Anton mengatakan, akan melakukan survei untuk mengetahui dampak operasional bus sekolah.

oleh Zainul Arifin diperbarui 22 Jan 2015, 12:23 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2015, 12:23 WIB
Ratusan sopir angkot di Kota Malang, Jawa Timur, demo
Ratusan sopir angkot dari 25 jalur di Kota Malang, Jawa Timur, demo besar-besaran (Liputan6.com/ Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Ratusan sopir angkutan kota (angkot) dari 25 jalur di Kota Malang, Jawa Timur, menggelar demo besar-besaran. Mereka memarkir angkotnya di depan Balai Kota Malang di Jalan Tugu. Aksi itu menyebabkan arus lalu lintas lumpuh total.

Aksi tersebut sebagai protes sopir angkot atas kebijakan Pemkot Malang mengoperasionalkan bus sekolah secara gratis. Para sopir angkot itu menilai, kebijakan itu akan mematikan usaha mereka.

"Kami menolak kebijakan pemkot yang mengoperasionalkan bus sekolah. Pengemudi angkot resah dengan kebijakan itu," kata pengurus DPC Organda Kota Malang Juniardi, saat dialog dengan Walikota Malang, Kamis (22/1/2015).

Ia meminta Pemkot Malang membatalkan pengadaan bus sekolah tersebut sampai ada kajian yang matang. Pengemudi angkot telah bertemu berkali-kali dengan pemkot namun tidak ada titik kejelasan.

Ketua jalur mikrolet Landungsari-Gadang, Achmad Chodar mengatakan, beroperasinya bus sekolah membuat pendapatan sopir angkot turun drastis terutama di jalur yang biasa mengangkut siswa sekolah.

"Beroperasinya bus sekolah membuat penghasilan sopir angkot menurun tajam," kata Chodar. Sejak bus sekolah diadakan, penghasilan sopir angkot menurun hingga 50 persen. Biasanya dalam satu hari sopir mendapat penghasilan Rp 80 ribu, namun saat ini hanya mendapat Rp 30 ribu per hari.

Walikota Malang Muhammad Anton mengatakan, akan melakukan survei untuk mengetahui dampak dari pengoperasionalan bus sekolah. "Nanti akan kita buat survei, tapi sopir angkot harus mau menerima apapun hasil survei itu," ujar dia

Anton menegaskan, kebijakan bus sekolah gratis tidak bertujuan untuk mematikan usaha sopir angkot. Bus sekolah untuk membantu siswa tidak mampu dan membutuhkan angkutan gratis. Bus sekolah itu juga hanya mengangkut para siswa saja sesuai jam sekolah.

"Kalau begitu sesuai keinginan para sopir angkot akan kita buat survei dan kajian. Sopir nanti kita libatkan dalam kajian itu," tandas Anton.

Pemkot Malang meluncurkan 6 unit bus sekolah untuk mengangkut siswa secara gratis. Bus tersebut melintasi 6 jalur yang ada sekolah sejak beberapa hari lalu. (Mvi/Sun)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya