Liputan6.com, Surabaya - Meskipun Lokalisasi Dolly sudah ditutup oleh pemerintah Kota Surabaya beberapa waktu lalu, namun praktik prositusi terselubung tak bisa hilang dari tempat itu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (30/1/2015), 2 tersangka mucikari Anton dan Mahsus berhasil ditangkap Subdit Renata Polda Jawa Timur. Keduanya ditangkap setelah polisi mendapat laporan dari masyarakat.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombespol Awi Setiyono menyatakan, kedua tersangka ini merupakan mucikari yang menyediakan wanita untuk dijual kepada para pria hidung belang.
Tarif yang dibandrol pun cukup tinggi yakni Rp 1.750.000 ribu. Polisi juga memastikan bahwa perempuan yang dijual kepada pria hidung belang tersebut juga merupakan eks penghuni Lokalisasi Dolly.
Modus yang dilakukan para mucikari ini adalah bertransaksi di pertigaan Gang Dolly. Selanjutnya mucikari mengantar wanita pesanan ke sebuah hotel yang sudah disepakati dengan pemesan. (Mar/Rmn)
Antar 2 Pesanan Wanita ke Hotel, 2 Mucikari Gang Dolly Ditangkap
Meskipun Lokalisasi Dolly sudah ditutup, namun praktik prositusi terselubung tak bisa hilang dari tempat itu.
diperbarui 30 Jan 2015, 06:28 WIBDiterbitkan 30 Jan 2015, 06:28 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Respirasi Sel Adalah Proses Penting dalam Metabolisme Makhluk Hidup
15 Arti Mimpi Sholat di Masjid, Pertanda Keberkahan atau Peringatan?
L’Oreal Indonesia Buka Lowongan Kerja Buat Lulusan SMK hingga S1, Simak Cara Daftarnya!
Intip, Tips Mengatasi Masakan yang Keasinan
Prediksi BRI Liga 1 Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta: Bumbu Rivalitas Lama
26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Tetap Berlaku Meski Jelang Akhir Pekan, Jumat 22 November 2024
Menjaga Kualitas Sperma: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Meningkatkan Kesehatannya?
Rose Blackpink dan Bruno Mars Bakal Tampil di MAMA Awards 2024 Jepang
Ancaman Militer Adalah Tantangan Serius bagi Kedaulatan Negara
Plengsengan Adalah: Mengenal Lebih Dalam Tentang Sistem Sanitasi Tradisional
Tips Frugal Living: Panduan Lengkap Menjalani Gaya Hidup Hemat dan Bijak
Survei Indikator Politik: Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Tinggi tapi Trennya Menurun