Pengamat: Diisukan Intervensi Presiden, Megawati Harus Bicara

Ketua Umum PDIP Megawati harus angkat bicara di depan publik bahwa dirinya tak ambil peran dalam pencalonan Komjen Budi Gunawan.

oleh Audrey Santoso diperbarui 01 Feb 2015, 15:14 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2015, 15:14 WIB
Ilustrasi Jokowi-Megawati
Ilustrasi Jokowi-Megawati (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Akbar Tandjung Institute, Muhammad Alfan Alfian mengatakan bahwa saat ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi sedang mengalami problematika kepemimpinan yang diakibatkan oleh sikap politik Jokowi sendiri.

Pengajuan nama Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai calon tunggal Kapolri menciptakan opini publik yang menilai Jokowi tidak independen dalam menjalankan mandat rakyat yang memilihnya dalam Piplres 2014.

"Dilihat dari perspektif politik, ada domain aktor penting dalam pemerintahan saat ini yaitu elite yang berkuasa. Itu direpresentasikan dalam sosok Jokowi itu sendiri," ujar Alfan di Bakoel Koffie, Jakarta Pusat, Minggu (1/2/2015).

Menurutnya, jika isu adanya intervensi dari partai pengusung Jokowi, yaitu PDIP ingin terhapus, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri harus angkat bicara di depan publik bahwa dirinya tak ambil peran dalam hal tersebut.

"Keputusan politik kita sekarang dipengaruhi opini publik. Saat ini opini-opini politik yang terdengar adalah BG dicalonkan sebagai Kapolri karena dia dulu bekas ajudan Presiden Megawati pada masa pemerintahannya dan memiliki hubungan cukup dekat. Lebih fair memang, Bu Megawati berbicara sendiri, selama ini kan Bu Mega tidak memberikan keterangan pers," kata dia.

Isu tentang adanya intervensi dari PDIP atas sikap politik Jokowi tersebut, menurut Alfan semakin diyakini masyarakat ketika Presiden menulis status di Facebook dalam bahasa Jawa yang menurutnya berarti kejahatan yang mengarah ke angkara murka yang dikalahkan oleh sikap arif, sabar, dan bijak.

"Dari situ Jokowi sendiri mengesankan ada tekanan politik dan Pak Jokowi pun mengakui ada tekanan politik," pungkas dia. (Ado/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya