Sniper Siap Amankan Kedatangan Jokowi dan JK di Yogyakarta

Menurut agenda, Presiden Jokowi dijadwalkan menutup kongres di Gedung Agung pada 11 Februari 2015.

oleh Yanuar H diperbarui 08 Feb 2015, 14:12 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2015, 14:12 WIB
sniper

Liputan6.com, Yogyakarta - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan akan membuka dan menutup kegiatan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Yogyakarta. Kongres berlangsung dari 9 sampai 11 Februari 2015. Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI MS Fadhillah mengatakan, pihaknya siap mengamankan kedatangan dua orang pemimpin RI itu.

Untuk pengamanan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, Fadhillah mengatakan, telah menyiapkan ribuan personel. Mereka akan ditempatkan di beberapa titik rawan. Tak hanya itu, penembak jitu atau sniper juga disiagakan untuk mengamankan dan melancarkan jalannya acara. Menurut Fadhillah, penyiagaan sniper sesuai standar keamanan yang ada.

Menurut agenda, Wapres Jusuf Kalla akan membuka acara di Pagelaran Keraton. Sementara Presiden Jokowi dijadwalkan menutup kongres di Gedung Agung pada 11 Februari 2015.

"Saya kira pengamanan tidak boleh main main. Tetap dilaksanakan dengan baik. Dan ini rangkaian kongres dan wapres yang akan membuka. Presiden bukan menutup tapi tanggal 11 presiden akan bersilaturahmi dan memberi arahan pada peserta. Itu yang kita amankan," kata Fadhillah.

"Sniper kita siapkan. Jumlahnya rahasia saya," lanjut dia usai gelar apel pasukan pengamanan di Alun-Alun Utara Yogyakarta, Minggu (8/2/2015).

Fadhillah bersyukur karena Yogya dipilih sebagai tempat kongres. Pemilihan ini disebutnya sebagai bentuk kepercayaan dari panitia pelaksana kongres. Ia mengatakan siap jika suatu saat presiden tiba-tiba ingin turun ke jalan. Bahkan pihaknya siap mengamankan, jika suatu saat presiden ingin blusukan di Kota Yogyakarta.

"Ngga ada masalah. Presiden kan orang tua kita. Kalau orang tua datang ya mau apa saja boleh, ya tugas kita untuk mengamankan. Kalau beliau ingin berhenti di suatu tempat, standar pengamanan kita jalankan," ujar dia.

Pelaksanaan KUII VI dihadiri berbagai tamu undangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Fadhillah juga menegaskan, siap mengantisipasi munculnya paham ISIS atau paham yang bertentangan dengan ajaran Islam selama kongres berlangsung.

"Tentu itu jadi kewaspadaan kita semua. Kita tidak sendiri ada BIN, ada intel polda, dan kita. Ini Yogya milik kita semua yang waras. Barangkali ada yang niat mengganggu ya tidak sampai mengganggu, kita waspadai itu," ujar dia. (Sun)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya