Liputan6.com, Jakarta - Jakarta kembali terendam banjir pada Senin 9 Februari 2015 lalu. Sejumlah wilayah seperti Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jalan S Parman dan Green Garden, Jakarta Barat hingga pusat kota seperti Jalan Husni Thamrin dan kawasan Merdeka Utara, tepat di depan Istana Merdeka tak luput dari rendaman banjir.
Saat itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok berang. Sebab banjir kali ini bukan karena kiriman air dari Bogor, Jawa Barat, melainkan murni akibat curah hujan yang tingggi di Ibukota yang tak dapat ditampung Waduk Pluit sebagai salah satu penampung air di Jakarta.
Hal itu terjadi akibat matinya aliran listrik yang harusnya menghidupkan pompa yang mengalirkan air waduk ke laut.
"Jakarta kayak baskom nih di bawah muka laut. Diturunin hujan, ngeluarinnya gimana? Pakai pompa. Pompanya gimana? Kenapa sekarang masih banjir? Karena Pluit dimatiin berapa jam. Masih -1,45 sudah dimatikan. Posisi kita sekarang lebih tinggi daripada 2 tahun yang lalu 2,5. Terus saat saya sudah marah-marah, kita sudah minta-minta tolong, masih 1,45 kok bisa dihidupin," jelas Ahok, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (14/2/2015).
Tudingan sabotase yang dialamatkan Ahok kepada PLN pun ditampik. Menurut PT PLN saat itu dari 14 gardu yang sejalur dengan jaringan listrik yang memasok pompa pintu air Pluit, ada 6 hingga 7 di antaranya terendam. Gardu-gardu tersebut juga memasok listrik ke permukiman masyarakat, termasuk 2 gardu yang memasok listrik ke pompa pintu air Pluit.
Sebelum akhirnya dapat dihidupkan kembali setelah pihak PLN mengalihkan pasokan listrik untuk pompa Pintu Air Pluit secara langsung dari sejumlah gardu yang tak terendam, listrik sempat dipadamkan pukul 11.38 WIB hingga 13.15 WIB.
Agar hal yang sama tak terulang lagi, pihak PLN akan segera membangun aliran listrik tersendiri khusus untuk memasok pompa air di Pintu Air Pluit. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu 3 bulan.
"Kita membuat jaringan yang khusus dedicated kepada pompa ini. Jadi kami sudah sepakat, kita laporkan pada Pak Gubernur, kita akan menarik langsung dengan kabel jaringan udara yang lebih handal tapi khusus dedicated pada 2 pompa ini saja yang kami tarik dari GI nya Muara Karang," ungkap Bob Saril, Manager Distribusi PLN wilayah Jakarta Raya dan Tangerang.
Untuk sementara cadangan pasokan listrik bagi Pintu Air Pluit akan mengandalkan 5 unit genset yang mampu memasok listrik bagi 10 unit pompa yang ada di Waduk Pluit, sekaligus petugas yang berjaga 24 jam selama musim hujan untuk mengoperasikan genset tersebut. (Mar/Ans)