Liputan6.com, Mataram - Seruan Australia untuk memboikot pariwisata Indonesia menyusul akan dieksekusinya 2 terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dalam waktu dekat, dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap angka kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia, khususnya ke Pulau Lombok.
Hal itu dikemukakan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Taufan Rahmadi. Menurut dia, apa yang dilakukan oleh 2 anggota Bali Nine itu murni masalah hukum, sedangkan antara hukum dan pariwisata adalah dua hal yang sangat berbeda.
"Dampaknya sih ada, tapi saya yakin tidak terlalu buruk. Sebab, apa yang dilakukan oleh kedua WN Australia tersebut adalah murni masalah hukum dan saya yakin semua warga negara Australia memahami itu," jelas Taufan, di Mataram, Lombok, Selasa (17/2/2014).
Menurut Taufan, pernyataan pemerintah Australia untuk memboikot kunjungan warganya merupakan sesuatu yang berlebihan dan harus dikaji terlebih dulu. Karena, lanjut Taufan, warga Australia banyak yang berpikiran intelek dan memahami bahwa narkotika adalah musuh bagi siapapun karena bisa merusak dan membahayakan generasi bangsa.
"Ini harus dilihat secara jernih, karena Indonesia dan Australia adalah negara hukum, jadi ketika ada tindakan kejahatan menyangkut hal (narkotika) tersebut, seharusnya dipercayakan kepada aparat hukum untuk menyelesaikannya," kata dia.
Taufan mengakui angka kunjungan wisatawan asal Australia ke Indonesia sangat tinggi. Namun, lanjut dia, apa yang dilakukan para penegak hukum bukan untuk menghancurkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia, tapi justru menyelamatkan bangsa dan dunia pariwisata yang rentan disusupi atau dirusak oleh para pengedar narkoba.
"Kita akui, kunjungan WN Australia ke Indonesia ini sangat tinggi, dan tindakan tegas yang dilakukan penegak hukum kita, justru menyelamatkan dunia pariwisata agar tidak kehilangan jati dirinya sekaligus menyelamatkan masa depan bangsa dari bahaya narkoba," tutup Taufan. (Sun/Mut)
Badan Pariwisata Lombok: Seruan Boikot dari Australia Berlebihan
Seruan boikot dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap angka kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia, khususnya ke Pulau Lombok.
diperbarui 17 Feb 2015, 11:39 WIBDiterbitkan 17 Feb 2015, 11:39 WIB
Wisatawan asal Australia memberi makan monyet saat berkunjung ke kawasan objek wisata Alam Pusuk, Lombok Utara,NTB. Selama 2009 NTB menargetkan kunjungan sekitar 400.000 wisatawan.(Antara)... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hotel Milik Pengusaha Surabaya Iwan Sunito di Australia Laris Manis
Hitadewi Abhassara Jadi Juara Kompetisi Lagu Mandarin di China
Petani Cemas Aturan Ini Matikan Sentra Pertembakauan
Arti Freelance: Panduan Lengkap Mengenai Pekerjaan Lepas
4 Rekomendasi Drama Korea Terbaru yang Sedang Tayang, Simak Sinopsis dan Jadwal Tayangnya
Kejagung Tetapkan 9 Tersangka Baru Terkait Kasus Korupsi Importasi Gula Kemendag
Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN Bakal Ajak Ormas Islam Ikut Kelola
Apa Itu Representasi Data Adalah: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
Mendagri Tito: Pergub No 2 Tahun 2025 Persulit Izin ASN Jakarta Poligami Bukan Sebaliknya
Arti Literasi: Memahami Konsep dan Pentingnya dalam Kehidupan Modern
Viral Dokter Bedah Taiwan Operasi Vasektomi Diri Sendiri, Videonya Ditonton Lebih dari 4 Juta Kali
Apakah Bulan Puasa 2025 Libur Sebulan Penuh, Berikut Fakta Terkininya