KNKT: Proses Investigasi AirAsia QZ8501 Sudah 30-40 Persen

Kesimpulan dari investigasi penyebab jatuhnya AirAsia kemungkinan bakal memakan waktu sekitar 1 tahun.

oleh Oscar Ferri diperbarui 02 Mar 2015, 16:33 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2015, 16:33 WIB
Penampakan Bangkai Badan Airasia QZ8501
Dua orang petugas Basarnas memperhatikan kondisi bangkai badan pesawat Airasia QZ8501 yang berhasil dievakuasi, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (2/3/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan, sampai saat ini proses investigasi terhadap penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan. Proses itu, menurut Tatang, baru mencapai sekitar 40 persen.

"‎Sudah 30 atau 40 persen," ujar Tatang di Kapal Nasional (KN) SAR Pacitan, Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3/2015).

Namun, hasil investigasi awal yang sudah didapat pihaknya sementara ini masih bisa berubah.‎ Mengingat, nantinya akan banyak ahli yang dilibatkan untuk ikut melakukan penelitian bersama KNKT.

"Berubah terus. Dan itu harus benar-benar teliti. Tidak bisa asal-asalan.‎ Karena penyelidikan ini atas nama Indonesia," ujar dia.

Tatang menambahkan, kesimpulan akhir dari investigasi ini kemungkinan bakal memakan waktu lama. Biasanya kurang lebih setahun. ‎Umumnya, kesimpulan akhir juga sudah didapat pada bulan ke-10. ‎Sementara waktu sisa 2 bulan akan diperuntukkan bagi pihak-pihak terkait untuk memberi penilaian.

"Nanti hasilnya kita akan publikasikan. Diberi waktu 2 bulan bagi pihak lain untuk berkomentar, pendapatnya begini-begini. Tapi tidak akan mengubah kesimpulan akhir kita," pungkas Tatang.

Bangkai badan pesawat AirAsia QZ8501 berhasil dievakuasi tim SAR ‎gabungan dari lokasi pencarian ke Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Badan pesawat seberat kurang lebih 10 ton tersebut dibawa menggunakan Kapal Crest Onyx.

Saat tiba, Senin pagi 2 Maret 2015, badan pesawat AirAsia yang sudah tidak utuh lagi itu ‎langsung diserahkan Basarnas ke KNKT. (Ndy/Mvi)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya