Liputan6.com, Batang - Sejumlah warga yang tergabung dalam Paguyuban Nelayan Batang siang tadi mendatangi Mapolres Batang, Jawa Tengah. Para nelayan meminta maaf kepada polisi atas aksi anarkis mengeroyok petugas dan merusak fasilitas umum saat unjuk rasa menolak kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (4/3/2015), Ketua Paguyuban Nelayan Batang Slamet Urip menyatakan permohonan maaf kepada jajaran Polres Batang. Pihaknya juga bersedia menerima konsekuensi hukum yang berlaku.
"Kami mohon maafnya kepada jajaran kepolisian. Dan apabila ada insiden itu mengena juga kepada pihak kepolisian, kami warga nelayan minta maaf sebesar-besarnya. Dan mohon segala sesuatunya tetap diproses secara hukum, monggo, yang terbaik bagi kami dan kepolisian Kabupaten Batang," ucap Slamet.
Aksi protes ratusan nelayan di Kabupaten Batang ini terkait kebijakan Menteri Susi yang melarang menangkap ikan menggunakan cantrang. Akibatnya ratusan kapal ikan jenis 30 GT tidak bisa melaut. Bahkan nelayan menganggur sejak 3 bulan terakhir.
Sementara itu, Direktur Kapal dan Alat Penangkap Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Ida Kusuma Wardhaningsih mengajak seluruh nelayan di Indonesia mematuhi aturan. Cantrang selama ini telah dimodifikasi dan dinilai dapat merusak biota laut.
"Alat tangkap yang dilarang ini sudah dilakukan modifikasi-modifikasi sehingga menyebabkan kerusakan 2 lingkungan dan juga kerusakan sumber daya ikan itu sendiri. Oleh sebab itu Menteri Kelautan dan Perikanan melihat fakta di lapangan seperti itu," ujar Ida.
Selasa 3 Maret kemarin, ratusan nelayan Batang menggelar aksi demo menolak larangan penggunaan cantrang dengan memblokir jalur Pantura. Suasana memanas saat sejumlah petugas mencoba membubarkan massa.
Sejumlah nelayan kemudian bentrok dengan aparat. Bahkan massa memukuli dan menendang Kasatreskrim Polres Batang AKP Hartono yang saat itu mengamankan aksi demo. Kini ia masih harus menjalani perawatan intensif di RS Budi Rahayu Pekalongan akibat luka serius. (Nfs/Ali)
Keroyok Polisi dan Rusak Fasilitas, Nelayan Batang Minta Maaf
Slamet Urip mewakili nelayan Kabupaten Batang meminta maaf kepada pihak kepolisian dan masyarakat serta bersedia menerima konsekuensi.
diperbarui 05 Mar 2015, 04:45 WIBDiterbitkan 05 Mar 2015, 04:45 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Tips untuk Mendapatkan Kesan yang Baik saat Kencan Pertama, Buat Dia Terpesona
Banyuwangi Jadi Satu-Satunya Kabupaten di Indonesia Raih Predikat AA dalam SAKIP
7 Ciri Mantan Pacar Mencoba Mengganggu Hubunganmu dengan Pasangan Baru
Pipa Cisem II jadi Jalan Tol bagi Pasokan Gas Bumi Nasional
5 Resep Kupat Tahu Bumbu Kacang yang Lezat dan Mudah Dibuat
Model LCGC Daihatsu Jadi Favorit di GIIAS Bandung 2024
9 Langkah yang Perlu Diambil Ketika Terjebak Friend Zone, Romansa dalam Pertemanan
Pahami 7 Ciri Kamu Mengalami Gaslighting dalam Hubungan Asmara Tanpa Disadari
Ziarah ke Makam Zainuddin MZ, Pramono Anung Kenang Andilnya Dirikan Bamusi PDIP
Topan Krathon Mendekat ke Taiwan, Sekolah hingga Pasar Ditutup
7 Rekomendasi Drakor yang Lebih Seru Ditonton Bareng Teman
Manchester United Diklaim Salah Ambil Keputusan di Bursa Transfer, Ini Pemicunya