Serunya Tradisi 'Cium-ciuman' Usai Perayaan Nyepi di Bali

Tradisi ini sudah ada bertahun-tahun sejak abad ke-17.

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Mar 2015, 18:12 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2015, 18:12 WIB
Nyepi
Ilustrasi suasana perayaan Nyepi di Bali. (www.disbud.baliprov.go.id)

Liputan6.com, Denpasar - Usai perayaan Nyepi dinamakan Ngembak Geni, ada tradisi unik yang dilakukan masyarakat Banjar Kaja Sesetan, Denpasar. Ya, Omed-omedan yang diambil dari kata omed artinya 'tarik'. Tradisi yang digelar pada Ngembak Geni ini adalah tradisi cium-ciuman pemuda dan pemudi di Banjar Kaja Sesetan. Tradisi ini sudah ada bertahun-tahun sejak abad ke-17.

Ketua Panitia omed-omedan, I Made Aria Pramana mengatakan bahwa dulu pernah meniadakan tradisi ini. Namun di tengah desa muncul dua ekor babi hutan yang sedang bertarung.

Hal itu dianggap Masyarakat Desa Sesetan sebagai pertanda kurang baik. Setelah kejadian itu, tetua desa segera melaksanakan tradisi omed-omedan kembali. Sampai saat ini, tradisi itu terus dilakukan untuk menghindari desa dari malapetaka.

Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra berharap warisan budaya ini dapat terus lestari dan tidak tergerus zaman. "Kami harapkan tradisi omed-omedan ini dapat terus melestarikan budaya sekaligus melibatkan pemuda-pemudi desa," kata dia di Denpasar, Bali, Minggu (22/3/2015).

Tradisi unik ini wajib diikuti oleh pemuda dan pemudi Banjar Sesetan Kaja. Para muda-mudi dikelompokkan menjadi dua, yaitu pria dan wanita.

Sebelum ritual dimulai, seluruh peserta mengikuti upacara persembahyangan bersama di Pura Banjar. Setelah ritual sembahyang, ditampilkan pertunjukan tari barong bangkung (barong babi) yang dimaksudkan untuk mengingat kembali peristiwa beradunya sepasang babi hutan di desa ini.

Saat masing-masing kelompok mengangkat dan mengarak muda-mudi pada barisan depan. Kedua kelompok ini saling beradu dan kedua muda-mudi yang diposisikan paling depan harus saling berpelukan dan berciuman.

Pada saat keduanya berpelukan dan berciuman, kedua kelompok itu akan menarik masing-masing kelompok mereka sampai lepas. Namun, jika keduanya masih terus berciuman dan berpelukan, panitia akan menyiram mereka dengan air hingga basah kuyup.

Tradisi ini memang cukup menarik dan mendapatkan perhatian di dunia. Kebanyakan turis dari luar negeri sangat terpukau akan tradisi di daerah yang berjuluk Pulau Dewata ini. (Ali/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya