Ahok: Nasib Saya di Tangan MA, Bukan DPRD

"Apa pun mereka mau ngomong, terserah saja. Lucu aja, selisih sama saya, tunjuk orang," cetus Ahok

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Mar 2015, 15:04 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 15:04 WIB
Gaya Ahok Usai Bertemu Jokowi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok terkait kisruh dana siluman di APBD 2015 DKI Jakarta (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak peduli dengan apa yang dilakukan DPRD terhadap dirinya. Nasibnya sebenarnya ada di tangan Mahkamah Agung (MA), bukan DPRD.

"Apa pun mereka mau ngomong, terserah saja. Yang mutusin saya salah nggak salah, MA. Ya kan, sederhana kan. Yang mutusin saya kan MA. Silakan saja ngundang orang mau ngomong apa pun. Lucu aja, selisih sama saya, tunjuk orang," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Ahok menegaskan, tidak akan mundur dalam masalah ini. Dia tidak akan pernah memasukkan pokok pikiran (pokir) DPRD dalam bentuk angka. Hal ini yang justru menimbulkan dugaan dana siluman.

"Kalau Anda mau titip pokir, pokir itu di Musrembang (musyawarah perencanaan pembangunan). Bukan titip angka lho. Dia tidak ada, jadi pokok-pokok pikiran tuh kamu sampaikan di Musrembang. Bukan waktu menulis kamu masukin angka, itu namanya siluman," kata Ahok.

Ahok meyakini ketidakberesan anggaran ini sudah berjalan sejak lama. Dengan adanya terobosan ini, dewan tidak nyaman sehingga bersikeras menyingkirkan dirinya.

"Nasibnya bukan di tangan mereka, tapi MA. Silakan aja singkirin. Saya tuh nggak peduli jadi gubernur nggak jadi gubernur. Cuma saya akan pastikan selama saya di sini, 1 sen nggak bisa curi," pungkas Ahok.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya