Panglima TNI: Ada Sempalan GAM di Balik Pembunuhan 2 Intel Aceh

2 Anggota Intel Kodim, Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendri hilang ketika memantau daerah di wilayah Aceh Utara pada Senin 23 Maret 2015.

oleh Audrey Santoso diperbarui 30 Mar 2015, 11:37 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2015, 11:37 WIB
Moeldoko
Panglima TNI Moeldoko (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Penembakan terhadap 2 anggota intel Komando Militer Distrik 0103 Aceh Utara diduga berkaitan dengan kasus penemuan ladang ganja oleh TNI. Aksi penembakan ini diduga didalangi mantan anggota kelompok separatis, Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Ada sempalan GAM yang masih ingin eksis," ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai acara diskusi '100 Expert Meeting' di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015).

Dia mengatakan, pembunuhan misterius terhadap 2 prajuritnya itu diduga kuat memiliki kaitan dengan kasus penemuan puluhan hektar ladang ganja dan penyitaan sabu saat TNI melakukan razia gabungan dengan kepolisian.

"Ini gerakan sporadis, bukan sistematis. Semua itu dalam konteks pidana. Karena prajurit saya menemukan 3 kali ladang ganja," tutur dia.

"Ada yang 15 hektare, 8 hektare, dan 1,5 hektare. Kemudian mereka bergabung dengan kepolisian untuk sweeping dan menemukan sabu. Mungkin mereka terganggu dengan itu," jelas Moeldoko.

2 Anggota Intel Kodim, Sersan Satu Indra dan Sersan Dua Hendri hilang ketika memantau daerah di wilayah Aceh Utara pada Senin 23 Maret 2015. Hal itu diketahui lantaran keduanya tak melapor kepada atasan usai bertugas.

Selang sehari, keduanya ditemukan tewas di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, sekitar pukul 08.30 WIB. Indra dan Hendri ditemukan terbujur kaku dengan posisi telungkup oleh anggota Polres Lhokseumawe dengan kondisi jenazahnya terikat kain merah dan setengah telanjang. (Ndy/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya