Jenazah Terduga Teroris Poso Disemayamkan di RS Bhayangkara

Jasad terduga teroris kelompok Santoso itu menunggu proses identifikasi mendalam Tim Inafis.

oleh Dio Pratama diperbarui 05 Apr 2015, 00:39 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2015, 00:39 WIB
Teroris Poso
Setelah membawa jenazah terduga teroris, polisi berjaga-jaga di depan RS Bhayangkara Polda Sulteng di Kota Palu. (Liputan6.com/Dio Pratama)

Liputan6.com, Palu - Perburuan terhadap teroris kelompok Santoso terus digencarkan. Seorang warga yang diduga teroris tewas setelah tertembak oleh tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Brimob di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Saat ini, jenazah yang diduga berinisial I itu telah disemayamkan di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah di Kota Palu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, sebelumnya terduga teroris itu ditemukan tim gabungan saat menggelar penyisiran di Kilo 16, Kebun Kopi, Parigi Utara, Sabtu (4/4/2015) sekitar pukul 17.30 Wita.

Dalam perjumpaan yang berlangsung secara kebetulan tersebut, tim gabungan menaruh curiga terhadap gerak-gerik warga itu. Salah satu personel tim gabungan kemudian menanyakan identitas warga tersebut.

Namun saat ditanya, warga itu langsung mengeluarkan senjata api. Sontak, tim gabungan yang merasa kaget langsung menembak sehingga warga tersebut tewas dan tergeletak bersimbah darah di atas tanah.

"Anggota tidak mau ambil risiko, makanya langsung melakukan penembakan," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Idham Aziz di Palu.

Menurut Idham, saat ditemukan warga tersebut sendiri dan tidak lagi bersama kelompoknya. Kendati demikian, warga itu membawa senjata api laras pendek jenis revolver dengan beberapa butir amunisi aktif dan 3 buah bom pipa aktif yang menyerupai granat.  

"Kami curiga pasca baku tembak Jumat, mereka terpencar di seputaran Parigi Utara. Makanya penyisiran langsung dilakukan dan berhasil menemukan satu warga yang tewas itu," jelas dia.

Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda di Palu setelah dievakuasi dari TKP di pegunungan Kilo 16, sekitar pukul 21.20 Wita. Kedatangan mobil pembawa jenazah juga penuh pengawalan ketat personel Brimob.

"Semua jenazah disemayamkan sementara di kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara, setelah itu baru dilakukan autopsi. Yang jelas jenazah warga yang baru tewas itu diduga berinisial I," tandas Idham.

Hingga kini jenazah masih disemayamkan di kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng di Palu untuk menunggu proses identifikasi mendalam Tim Inafis.

Sebelumnya, satu terduga teroris juga tewas setelah baku tembak dengan tim gabungan di pegunungan Salumpangi, Sakinah Jaya, Parigi Utara, Jumat 3 April 2015 sekitar pukul 16.00 Wita. Polisi menduga lelaki tersebut termasuk jajaran pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dicari-cari polisi, yakni Daeng Koro. (Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya