Tangkapan KPK: Anggota DPR Inisial A, Kurir AK, Pengusaha AH

Ketiganya diamankan dari 2 lokasi berbeda. A dan AK di Bali. AH di Jakarta.

oleh Oscar Ferri diperbarui 10 Apr 2015, 12:24 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2015, 12:24 WIB
Johan Budi
Johan Budi (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan 3 orang diamankan ‎dari hasil operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Tim Satuan Tugas (Satgas) KPK pada Kamis 9 April malam. Dari 2 lokasi berbeda.

Wakil Ketua sementara KPK Johan Budi SP menyebutkan 2 orang diamankan di‎ hotel di kawasan Sanur, Bali sekitar pukul 18.45 Wita, berinisial A dan AK. 1 Orang lagi di kawasan Senayan, Jakarta, sekitar pukul 18.49 WIB, berinisial AH.

"A mantan bupati yang sekarang berstatus anggota DPR. Selain itu, di hotel yang sama juga ditangkap AK. AK ini semacam messenger (kurir)," tutur Johan saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Keduanya, lanjut Johan, saat itu diduga melakukan transaksi. Sebab di sana ditemukan sejumlah uang dalam bentuk mata uang dolar Singapura dan rupiah.

"Ada dolar Singapura dalam pecahan ribuan, jumlah tepatnya belum dapat dari penyidik. Dan rupiah juga belum tahu," kata Johan.

Kemudian seorang lagi yang diamankan ‎di Jakarta berinisial AH. Johan mengungkapkan, AH merupakan seorang pengusaha.

"AH ini seorang pengusaha," ucap Johan.

Kader PDIP

Politikus senior PDIP Pramono Anung membenarkan ada kader partainya yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Bali. Menurut Pramono, kader itu bernama Adriansyah.

Penangkapan itu, ucap Pramono, telah dicek dan ditanyakan langsung kepada salah satu pimpinan KPK, dan lembaga pemberantasan korupsi itu membenarkannya.

"Memang betul yang tertangkap tangan adalah Adriansyah, mantan Bupati Tanah Laut (Kalimantan Selatan) dua periode dan periode kemarin pernah menjadi Ketua DPD Kalsel," beber Pramono.

Informasi yang dihimpun, Adriansyah kini duduk di Komisi IV DPR dari Fraksi PDIP. (Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya