Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung menerima berkas pemeriksaan Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto terkait kasus dugaan pengarahan saksi palsu dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah di Mahkamah Konstitusi (MK) 2010. Saat ini berkas tersebut tengah diteliti oleh jaksa senior.
"Tim peneliti yang berkas BW itu akan dipimpin oleh 1 jaksa senior berpangkat bintang 1 bersama 7 anggotanya," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Tony T Spontana di Kantor Kejagung, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Tony melanjutkan, saat ini berkas itu tengah diproses terkait kelengkapannya. Jika lengkap, nantinya berkas tersebut akan langsung dilimpahkan ke pengadilan. Jika belum, berkas tersebut dikembalikan ke penyidik Bareskrim.
"Sekarang (berkas) sedang dalam proses penelitian, kalau KUHAP waktunya 14 hari diproses," tutur dia.
Berkas pemeriksaan Bambang Widjojanto atau BW diterima Kejagung dari Bareskrim Polri pada Kamis 23 April 2015 sore.
Bambang Widjojanto atau BW urung ditahan pasca-menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. BW tidak ditahan karena bersikap kooperatif dalam pemeriksaan sebagai tersangka di Mabes Polri.
"Ya pemeriksaan sudah selesai. Beritanya kan kalau beliau tidak kooperatif ditahan, tapi beliau kan kooperatif, jadi tidak ditahan," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Victor Simanjuntak di Mabes Polri, Kamis 23 April 2015. (Mvi/Sss)
8 Jaksa Teliti Berkas Bambang Widjojanto
Berkas pemeriksaan Bambang Widjojanto diterima Kejagung dari Bareskrim Polri pada Kamis 23 April 2015 sore.
diperbarui 24 Apr 2015, 17:19 WIBDiterbitkan 24 Apr 2015, 17:19 WIB
Wakil Ketua nonaktif KPK Bambang Widjojanto saat mendatangi Bareskrim Mabes Polri), Jakarta Kamis (23/4/2015). BW tak jadi ditahan karena bersikap kooperatif oleh penyidik. (LIputan6.com/Yoppy Renato)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Agar Cepat Tinggi: Metode Efektif untuk Pertumbuhan Optimal
Sekjen PDIP dan FX Rudy Saling Bersua di Masa Tenang Pilkada 2024, Ada Apa?
Hal-hal yang Dilarang Selama Masa Tenang Pilkada 2024, Ini Sanksinya Bagi Pelanggar
Amazon Suntik USD 4 Miliar ke Anthropic, Rival Terbesar OpenAI
Unilever Indonesia Lepas Bisnis Es Krim ke Magnum, Ini Alasannya
VIDEO: Diduga Bakal Jadi Serangan Fajar, Mobil Sembako Dicegat Warga
Cara Bikin Nasi Kuning di Magic Com: Panduan Lengkap dan Praktis
Retensi Adalah Proses Penyimpanan Data, Pahami Pengertian, Tujuan, dan Jenis-jenisnya yang Perlu Diketahui
Tak Perlu Keluarkan Uang, Amorim Dapat Tambahan Pemain Buat Skuad Utama Manchester United
iPhone 17 Air bakal Rilis Tahun Depan, Lebih Tipis dari iPad Air 2024?
Profil Singkat Paslon Pilgub Papua Selatan dalam Pilkada 2024
Pejabat NATO Desak Pengusaha Siap Hadapi Skenario Perang