Wajah Prostitusi Malam di Sudut Jakarta

Praktik prostitusi kian berkembang di Indonesia. Pemakai jasanya mulai dari kalangan bawah hingga kelas atas.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Mei 2015, 14:35 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2015, 14:35 WIB
Ilustrasi PSK
Ilustrasi PSK di lokalisasi. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menyusuri jalan di kawasan Hayam Wuruk, Blok M, hingga Jalan Raya Bogor, Ciracas, pada tengah malam akan ditemui pemandangan berbeda. Di sepanjang jalan terkadang ditemui sejumlah kerumuman manusia yang tak lain adalah para mucikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang sedang menawarkan jasanya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (13/5/2015), meski begitu, ada pula PSK yang sengaja memisahkan diri dari kelompoknya dan berdiri seorang diri. Setiap mobil yang lewat disapa dengan lembut.

Setiap PSK biasanya ditemani oleh seorang pemuda yang menggunakan sepeda motor. Pemuda ini pula lah yang biasanya bertindak sebagai mucikari dan memantau kemana sang PSK dibawa oleh tamunya.

Praktik prostitusi memang sudah ada sejak awal peradaban manusia. Pelakunya dari berbagai kalangan, mulai masyarakat kelas bawah dengan tarif ratusan ribu, hingga kelas atas yang berharga puluhan juta rupiah untuk sekali kencan.

Contohnya adalah artis jajakan RA berinisial AA yang kerap menjadi langganan pengusaha dan pejabat. Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat adanya praktek prostitusi di kalangan artis. Tidak mudah bagi polisi untuk mengungkap praktek ini karena sangat tertutup.

Indonesia Police Watch (IPW) meminta polisi tidak berhenti dengan penetapan RA sang mucikari sebagai tersangka, tetapi juga berani mengungkap para pelanggannya yang berkantong tebal.

Sejauh ini, polisi baru menjerat RA sang mucikari sebagai tersangka. Hal itu dikarenakan dalam hukum pidana di Indonesia tidak ada pasal yang bisa menjerat pelaku maupun pemakai jasa PSK. (Vra/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya