Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi memilih 9 wanita sebagai Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan KPK. Dari 9 nama itu, Jokowi menunjuk Destry Damayanti yang berlatar belakang ekonom sebagai ketua pansel KPK.
Sempat beredar kabar, Destry Damayanti adalah salah satu staf Menteri BUMN Rini Soemarno. Anggota Komisi III DPR Meutya Hafid menilai, kabar yang menyebutkan Destry Damayanti tersebut merupakan ujian bagi tim seleksi calon pimpinan KPK.
"Ini menjadi ujian bagi kaum perempuan, baru 9 nama saja, ada negatif juga," kata Meutya dalam diskusi 'Plong: KPK Ber-Pansel Ibu Pertiwi' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/5/2015).
Politisi Partai Golkar ini khawatir dengan kinerja pansel capim KPK tersebut. Lantaran, kinerja pansel tersebut mempertaruhkan nama perempuan.
"Deg-degan, khawatir yang 9 ini tidak siap kerjanya, kerjanya harus 10 kali lebih baik dari laki-laki. Karena ekspektasinya tinggi, kerjanya harus di atas standar dari pansel sebelumnya," tandas Meutya.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian BUMN Teddy Poernama menyatakan, Destry Damayanti bukan staf ahli Menteri Rini Soemarno ataupun Kementerian BUMN.
"Bukan staf ahli Kementerian BUMN, tapi Ketua Gugus Tugas Ketahanan Ekonomi di Kementerian BUMN," kata Teddy saat dihubungi, Jumat 22 Mei 2015.
Sedangkan untuk posisi di Bank Mandiri, Destry Damayanti menduduki jabatan sebagai Chief Economist Bank Mandiri. "Dia di Bank Mandiri sebagai ekonom. Kan bisa dari mana saja menjadi ekonom di Bank Mandiri itu, bisa dari akademisi atau mana saja," kata Teddy. (Mvi/Ein)