Jokowi Bagikan 'Kartu Sakti' di Batam

Menko PMK Puan Maharani mengatakan, kartu sakti yang dibagikan di Kabupaten Batam terdiri dari KKS, KIP, KIS dan kartu asistensi.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 21 Jun 2015, 16:05 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2015, 16:05 WIB
Jokowi Bagikan 3 'Kartu Sakti' ke Warga Penjaringan
Presiden Jokowi berdialog dengan pelajar saat pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada masyarakat di Penjaringan, Jakarta, Rabu (13/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Batam - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membagikan kartu sakti kepada 33 perwakilan penerima kartu tersebut, di Kabupaten Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Belajar sungguh-sungguh di rumah paling tidak 3 jam sehari," pesan Jokowi ketika membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Pantai Sambau, Kelurahan Sambau, Kecamatan Nongsa, Kabupaten Batam, Kepri, Minggu (21/6/2015).

Dalam kegiatan tersebut, Presiden didampingi Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menperin Saleh Husin, Gubernur Kepri Muhammad Sani, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani.

Menko PMK Puan Maharani mengatakan, kartu sakti yang dibagikan di Kabupaten Batam terdiri dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk 379 KK, Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 496 siswa, Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk 1.491 orang dan kartu asistensi untuk penyandang diasbilitas berat 21 orang.

"Dana KIP pada akhir bulan ini bisa diambil untuk SD Rp 450.000, SMP Rp 750.000 dan SMA atau SMK Rp 1 juta untuk setahun," jelas Puan.

Presiden Jokowi ketika membagikan kartu sakti di Pangkalpinang, Bangka Belitung meminta jika menemui keluhan, pemilik kartu sakti dapat menyampaikan langsung ke Jokowi melalui pesan singkat ponsel pribadinya.

"Ada nomor SMS yang sudah dikenal 08122600960," kata Presiden saat berkunjung ke Bangka Belitung, Sabtu 20 Juni 2015.

Presiden juga menyebutkan, selama 2015 akan didistribusikan 86 juta lebih KIS, 20,5 juta KIP dan 16 juta KKS di seluruh provinsi.

"Dananya berasal dari subsidi BBM yang dialihkan ke situ. Dana dari subsidi BBM itu juga digunakan antara lain, untuk pemberdayaan nelayan, perbaikan sarana irigasi dan jalan," terang Jokowi. (Ant/Rmn/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya