Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok menghadiri pertemuan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno di kantor BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas soal rencana pembangunan kereta api cepat rute Jakarta-Bandung dan pembangunan light rail train (LRT)
"Kita bahas dua, satu kereta api cepat Jakarta-Bandung, satu lagi LRT. Nah LRT dari PT Adhi Karya juga akan bangun dari Cibubur, dari Bekasi menuju Grogol, nah kita masih sama-sama duduk sepakat itu saja," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu mengungkapkan, ada permasalahan terkait ukuran LRT yang akan dibangun di Jakarta. Sebab, PT Adhi Karya sebelumnya mengusulkan agar LRT Jakarta nantinya dibangun di atas rel yang lebar, yakni 1.435 milimeter. Padahal besaran rel kereta yang sudah ada di Jakarta memiliki ukuran yang tergolong sempit.
"Kalau saya pribadi, saya pilih (rel) yang sempit. Soalnya sudah nanggung bukan masalah Tiongkok atau Jepangnya bagi saya gitu loh, supaya sama-sama toh kereta api sudah yang sempit, MRT sempit, LRT sempit, jadi nyambungnya sama," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan peletakan batu pertama proyek LRT dilakukan tahun ini. Proyek pembangunan pola transportasi massal di Ibukota itu akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk membangun infrastruktur bawah.
Sementara itu, BUMN dan BUMD yang ikut dalam proyek itu akan mengoperasikan LRT dan mendapat keuntungan dari pembelian tiket. Rencananya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga akan menggandeng perusahaan Jepang untuk pengadaan LRT ini dan perusahaan Tiongkok untuk menggarap infrastruktur di bawah rel.
Pemprov DKI Jakarta akan membangun tujuh rute LRT dengan depo utama berada di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ketujuh rute yang akan dibangun, ialah Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).
Untuk membangun semua rute itu, dibutuhkan biaya Rp 30 triliun. Anggaran yang dibutuhkan untuk satu rute LRT sekitar Rp 7,5 triliun. (Ndy/Sun)
Sambangi Kantor Menteri Rini, Ahok Bahas Pembangunan Kereta Cepat
Ahok mengungkapkan, ada permasalahan terkait ukuran LRT yang akan dibangun di Jakarta.
diperbarui 02 Jul 2015, 15:07 WIBDiterbitkan 02 Jul 2015, 15:07 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kantor Dinas Pendidikan Makassar Terbakar Hebat, Warga Sempat Dengar Ledakan
7 Tempat Kuliner Sentul dengan View yang Cantik, Bagus untuk Refreshing
Mengenali Ciri Skoliosis: Panduan Lengkap untuk Deteksi Dini
350 Caption Perpisahan Kerja Menyentuh Hati untuk Rekan dan Atasan
Seskab Mayor Teddy Tegur Pejabat Negara RI 36 yang Pengawalnya Arogan di Jalan
5 Makanan dengan Hampir Nol Kalori untuk Memulai Diet Anda
Aroma Tubuh Mahalini Saat Hamil Disorot, Warganet Tebak-tebakan Merek Parfum
Harga Minyak Melonjak Usai AS Beri Sanksi Rusia
Pentingnya Monitoring Jaringan Andal untuk Kelancaran dan Keamanan Sektor Perbankan
Intip, 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Gratis di Jakarta
Rupiah hingga Data Ekonomi AS Bebani IHSG pada 6-10 Januari 2025
Saudara Tiri Presiden Filipina Diizinkan Terbang ke Indonesia Usai Insiden Mabuk di Pesawat