Liputan6.com, Jakarta - Penyidik KPK, Novel Baswedan, mengaku diberondong 35 pertanyaan oleh penyidik Dirtipidum Bareskrim Polri. Malam tadi dia diperiksa sebagai tersangka atas kasus dugaan penganiayaan terhadap tersangka pencuri burung walet saat menjabat Kasat Reskrim Polresta Bengkulu tahun 2004 lalu.
Salah satu penyidik terbaik di lembaga antirausah itu meyakini, masalah hukum yang menerpanya merupakan upaya kriminalisasi terhadap dirinya.
"Saya tetap memandang masalah ini adalah upaya kriminalisasi terhadap saya," kata Novel di Bareskrim Polri, Jakarta pada Rabu malam 8 Juli 2015.
Meski begitu ia mengaku akan tetap kooperatif dengan tetap menjalani proses hukum perkara itu. Ia juga berjanji akan terbuka dan menjelaskan semua kepada penyidik terkait peristiwa itu. Tapi sekali lagi ia menegaskan bahwa kasus ini adalah upaya kriminalisasi.
"Kepada penyidik saya menyampaikan, dalam proses apa pun, saya siap. Intinya begitu ya. Saya sudah hadir memberikan keterangan, harapan saya keterangan saya memperjelas kepada penyidik. Saya menjelaskan banyak hal. Di antaranya ini masalah kriminalisasi," ucap Novel.
Namun Novel enggan berkomentar soal tuduhan dirinya menembak pelaku pencurian sarang walet. Begitu juga terkait materi pemeriksaan dirinya. Yang jelas, imbuh Novel, penyidik saat ini bekerja cukup profesional.
"Saya tidak pada posisi detail (menembak) dan saya sampaikan apa yang mesti saya sampaikan. Selanjutnya saya tidak posisi menanggapi. Dalam proses apa pun saya siap. Teman penyidik bersikap baik. Saya menghormati penyidik. Beliau bertindak profesional," tandas dia.
Novel disangka melanggar Pasal 351 ayat (2) KUHP dan atau Pasal 422 KUHP juncto Pasal 52 KUHP. Kasus Novel ini pernah dibuka kembali tahun 2010, ketika kisruh KPK versus Polri jilid II.
Namun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kala itu meminta Polri menangguhkan perkara Novel. Sempat redam beberapa lama, kasus Novel dibuka kembali pada 2015 ini. (Ndy/Ali)
Diperiksa Bareskrim Polri, Novel Baswedan Sebut Dikriminalisasi
Novel Baswedan, salah satu penyidik terbaik KPK itu meyakini, masalah hukum yang menerpanya merupakan upaya kriminalisasi.
Diperbarui 09 Jul 2015, 06:48 WIBDiterbitkan 09 Jul 2015, 06:48 WIB
Novel Baswedan saat tiba di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (8/7/2015). Novel kembali diperiksa terkait kasus dugaan penembakan pelaku pencurian sarang burung walet di Bengkulu pada 2004. (Liputa6.com/Yoppy Renato)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Orang yang Berbuat Baik tapi Ujungnya Masuk Neraka, Siapa Mereka? Peringatan Buya Yahya
Kebakaran di Rawamangun Diduga Akibat Tumpahan Solar, Damkar Kerahkan 55 Personel
6 Gaya Hijab Cut Meyriska Terbaru yang Bisa Jadi Inspirasi
Food blogger Codeblu Jalani Pemeriksaan di Polisi: Tidak Pernah Ada Pemerasan Hanya Penawaran Kerja Sama
Link Live Streaming Liga Champions di Moji dan Vidio: Barcelona vs Benfica, Inter Milan vs Feyenoord, Leverkusen vs Bayern
5 Pemain Manchester United yang Kinerjanya Dicap Tak Sebanding dengan Harga
Duduk Perkara Korupsi Bank BJB, Ridwan Kamil Saksi Kunci?
Ramadan di Masjid Sejuta Pemuda Sukabumi, Kajian Edukasi Palestina Menggugah Kesadaran dan Aksi Nyata
Upaya KORPRI Dongkrak Kesejahteraan Pensiunan ASN
Hubungan Asam Urat dan Diabetes, Risiko Tersembunyi yang Perlu Diketahui
Menaker Tak Masalah Pengemudi Ojol Punya 2 Akun, Tetap Dapat BHR Sesuai Kinerja
Komisi I DPR Sebut Revisi UU TNI Tak Akan Ngebut: Takut Kecelakaan