Kekeringan Mengancam Banten

Sebanyak 7 kecamatan di Provinsi Banten sudah mengalami kekeringan pada musim kemarau ini.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 29 Jul 2015, 06:21 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2015, 06:21 WIB
Mentan Siapkan Strategi Hadapi Badai El Nino
Mentan memperkirakan badai kemarau El Nino yang akan masuk wilayah Indonesia masih dalam kapasitas ringan.

Liputan6.com, Serang - Sebanyak 7 kecamatan di Provinsi Banten sudah mengalami kekeringan pada musim kemarau ini. Sedangkan 9 kecamatan lainnya berstatus terancam kekeringan karena hujan yang tak juga kunjung turun di wilayah Kabupaten Lebak dan Kota Cilegon.

"Untuk saat ini, tercatat ada dua desa di Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon yang terkena bencana kekeringan. Namun, di Cilegon sudah dibantu pendistribuasian air bersih oleh PDAM dan perusahaan di Merak," kata kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Komari di Serang, Banten, Selasa (28/07/2015).

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi menjelaskan, di Kabupaten Lebak, kecamatan yang terkena bencana kekeringan, yakni Kecamatan Warung Gunung, Sajira, Leuwidamar, Bayah, Cilograng. Namun menurut dia, kekeringan di sana bukan termasuk bencana luar biasa.

"Namun sebenarnya kekeringan yang melanda 5 kecamatan tersebut belum termasuk dalam bencana kekeringan yang luar biasa, karena sebenarnya masih ada air namun kekurangan," ujar Kaprawi.

Kaprawi mengatakan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Lebak, setidaknya ada 14 kecamatan yang terancam terkena bencana kekeringan di Lebak. Namun baru 5 kecamatan yang sudah melaporkan telah terjadi kekeringan.

"Hasil pemetaan tersebut sebenarnya, merupakan kecamatan-kecamatan yang sudah menjadi langganan kekeringan," tutur Kaprawi.

Dirinya menyatakan, Pemda Kabupaten Lebak melalui BPBD telah menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah yang terkena bencana kekeringan dan kesulitan air.

"BPBD Lebak sebenarnya sudah melakukan aksi tanggap bencana kekeringan sejak awal Juli. Kita sudah mendistribusikan air bersih di beberapa daerah yang terkena bencana kekeringan tersebut," tandas Kaprawi. (Ndy/Ali)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya