Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding meminta, generasi muda agar berhati-hati menerima informasi dari budaya luar. Menurut dia, pengaruh globalisasi sangat kuat. Sementara, pemahaman Pancasila mudah luntur.
"Inilah yang harus kita sadarkan kembali, terutama generasi muda. Kita harus bisa menyaring, bahkan kalau bisa membuang budaya atau ideologi dari Barat, karena memang itu tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa kita," ujar Sarifuddin saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 7 Agustus 2015.
Baca Juga
Jika generasi muda tak memiliki benteng pertahanan dari arus globalisasi, lanjut dia, maka sulit untuk membendung dan melawan masuknya paham radikalisme dan terorisme.
Advertisement
"Ini semua adalah pengaruh globalisasi di mana budaya luar bisa masuk tanpa terproteksi dengan baik. Jadi kita harus bisa menanamkan kembali pemahaman Pancasila di seluruh lapisan masyarakat demi untuk membendung ancaman radikalisme dan terorisme di Indonesia," ucap dia.
Sudding pun menyambut baik langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang getol melakukan deradikalisasi.
"Namun tentunya harus melihat daerah-daerah yang mempunyai potensi yang ada bibit-bibit munculnya paham radikal tersebut. Dan saya nilai BNPT lebih tahu tentang mana wilayah yang memungkinkan berkembangnya potensi paham radikal tersebut," tambah Sudding. (Ron/Rmn)